CEO perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech Ugur Sahin mengatakan pada tanggal 20 bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer diharapkan memiliki perlindungan antara 70% dan 75% terhadap virus varian dari India.
"Kami sejauh ini memiliki kesempatan untuk menguji vaksin kami pada lebih dari 30 varian virus dan terbukti efektif melawan varian tersebut," kata Ugur Sahin, dikutip dari Reuters.
Sahin menunjukkan bahwa tes minggu ini difokuskan pada virus varian yang pertama kali ditemukan di India. Dia mengatakan setelah berpartisipasi dalam pertemuan Komite Ilmiah Pemerintah Turki di video, mereka berharap vaksin melindungi 70% hingga 75%.
Setelah virus varian B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), di antara 53 negara di kawasan Eropa WHO, setidaknya 26 negara juga terjangkit virus tersebut. Virus mutan lebih mudah menular sehingga menimbulkan kekhawatiran dari semua lapisan masyarakat.
Artikel Menarik Lainnya:
- Miris, Korban Pemalakan Minta Tolong ke Warga, Tak Ada yang Bantu, Pelaku Berhasil Kabur
- Kronologi Kematian Trio Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca Versi Komnas KIPI
- Alvin Faiz Umumkan Bercerai dengan Larissa Chou: Kami Hanyalah Manusia yang Fakir Ilmu