Bank Indonesia Optimis Rupiah Masih Punya Ruang Penguatan, Ini Penyebabnya

- Rabu, 19 Agustus 2020 | 15:16 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak melemah sejak memasuki kuartal III-2020. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) tetap optimistis bahwa rupiah masih memiliki ruang untuk penguatan.

Sebagai informasi saja, pada Rabu (19/8/2020) pukul 14.56 WIB, rupiah menguat 0,71% ke level Rp14.756 per dolar AS. Meski demikian, jika dibandingkan dalam jangka waktu tiga bulan terakhir, posisi rupiah saat ini lebih rendah 0,33%. Bahkan jika dibandingkan dengan posisi sebulan yang lalu, atau sekitar pertengahan Juli, rupiah saat ini lebih 0,77%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pelemahan terhadap nilai tukar rupiah bisa disebabkan oleh dua hal, yakni faktor fundamental dan faktor teknikal. Adapun faktor fundamental meliputi inflasi, defisit transaksi berjalan, dan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri.

Sementara itu, pelemahan rupiah yang terjadi akhir-akhir ini, menurut Perry lebih disebabkan oleh faktor teknikal atau faktor jangka pendek.

"Faktor teknikal adalah faktor jangka pendek, merespons dari berita hari ke hari," ujar Perry menjawab pertanyaan awak media dalam konferensi pers virtual hari ini, Rabu (19/8/2020).

Namun demikian, Perry cukup optimistis bahwa ke depannya rupiah akan terus menguat, sebab hal itu didukung oleh faktor fundamental yang baik.

"Ke depan, BI memandang nilai tukar rupiah rupiah masih berpotensi untuk menguat seiring fundamental yang masih undervalued, defisit transaksi berjalan yang rendah, inflasi rendah, dan premi resiko yang menurun. Kondisi pada semester II-2020 juga mendukung prospek penguatan nilai tukar rupiah," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X