Kualitas udara Jakarta masih berada pada level merah atau tidak sehat berdasarkan pemantau kualitas udara internasional AirVisual pada Sabtu (10/8) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, satu hari menjelang Hari Raya Iduladha 1440 Hijriah.
Pada laman resmi AirVisual tercatat bahwa Jakarta mempunyai indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) sebesar 168 dengan parameter berupa partikel polutan sangat kecil berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer (PM 2.5).
Menurut laman tersebut, konsentrasi PM 2.5 di udara Jakarta saat ini sebanyak 87,5 mikrogram per meter kubik. Padahal, Badan Kesehatan Dunia (WHO) berpendapat, angka standarnya hanya 25 mikrogram per meter kubik dalam jangka waktu 24 jam.
Kawasan Rawamangun, Jakarta Timur menjadi wilayah berkualitas udara terburuk dengan AQI sebesar 192. Selanjutnya, Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, dengan AQI 172 dan Pegadungan, Jakarta Barat dengan AQI 163.
Dengan angka AQI untuk rata-rata wilayah, kualitas udara Jakarta bisa meningkatkan gangguan pada jantung dan paru-paru. Jakarta berada di posisi teratas negara-negara dengan polusi udara terburuk di dunia. Peringkat tersebut disusul oleh kota Dhaka, Bangladesh dengan angka AQI sebesar 158.
