Beberapa hari perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah sejumlah kebutuhan pokok di pasaran mengalami lonjakan harga. Di Kota Parepare, Sulawesi Selatan minyak goreng masih menjadi barang langka yang harganya di atas angin.
Sekedar informasi, minyak goreng kemasan saat ini pasokannya memang melimpah. Meskipun demikian, harganya jauh lebih mahal. Oleh sebab itu sebagian warga memilih minyak goreng curah yang sedikit lebih murah.
Untuk menghindari adanya oknum pedagang yang menjual di atas harga eceran tertinggi, Dinas Perdagangan Parepare bekerjasama dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mendistribusikan minyak goreng curah kepada pedagang dan penjual eceran.
Pendistribusian ini dilakukan di Gudang Peti Kemas Pemkot Parepare, yang berada di Kelurahan Lakessi, Kecamatan Soreang. Ada 10.420 ton minyak goreng curah yang berasal dari produsen kelapa sawit, PT. Tanjung Sarana, Kabupaten Pasang Kayu, Sulawesi Barat yang tiba pada Rabu, 17 April 2022.
Sebelumnya, sebanyak 18 ton minyak goreng curah juga datangkan. Para pedagang maupun pengecer di wajibkan menandatangani perjanjian fakta integritas yang bermaetrai untuk bersedia menjualnya sesuai dengan harga eceran tertinggi.
Diharapkan dengan adanya perjanjian tersebut, harga minyak goreng stabil dan mengurangi pelaku pasar yang akan melakukan kecurangan.
“Syaratnya itu membawa KTP atau NPWP dan juga tanda tangan di surat perjanjian. Saya sendiri membeli 16 drum hari ini,” kata Handayi, salah satu pedagang di Pasar Lakessi.
Harga minyak goreng curah yangg di telah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan RI sesuai dengan PP No. 6 Tahun 2022 sebesar Rp14 ribu per liter dan Rp15.500 per kilo. Sedangkan harga beli dari Perusahaan Perdagangan Indonesia sebesar Rp13 ribu per liter dan Rp14.650 per kilo.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.