Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyebutkan tiga harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) ditemukan mati di kawasan hutan di Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Rabu (25/8), mengatakan tiga harimau tersebut ditemukan mati dalam keadaan terkena jerat. Namun, penyebab kematian belum bisa dipastikan.
"Penyebab kematian belum bisa dipastikan karena harus melalui nekropsi. Tim media hewam BKSDA sudah berada di lokasi temuan harimau mati tersebut," kata Agus Arianto dikutip dari ANTARA.
Sebelumnya, kata Agus Arianto, pihaknya menerima laporan masyarakat ada harimau terkena jerat. Kemudian, BKSDA Aceh mengerahkan tim ke lokasi harimau yang ditemukan terkena jerat.
Baca juga: KPK Apresiasi Kejagung Karena Telah Tangkap Jaksa Gadungan di Semarang
Saat tim tiba di lokasi, kata Agus Arianto, tiga satwa dilindungi tersebut ditemukan dalam keadaan mati. Dari tiga harimau tersebut, satu individu di antaranya teridentifikasi indukan.
"Sedangkan dua individu lainnya belum teridentifikasi, berapa umur dan jenis kelaminnya. Kami juga masih menunggu laporan dari tim di lapangan," kata Agus Arianto menyebutkan.
Menyangkut lokasi penemuan tiga harimau mati terkena jerat tersebut, Agus Arianto juga belum bisa memastikan. Dari laporan sementara yang diterima, lokasi tiga harimau mati tersebut berada di berbatasan dengan kawasan hutan lindung.
"Tiga harimau sumatra tersebut diduga terkena jerat sejak beberapa waktu lalu. Begitu juga jenis jeratnya, masih dalam proses identifikasi. Kami masih menunggu informasi lengkapnya dari tim di lapangan," kata Agus Arianto.*
Saat ini, Kamis (26/8), Tim Medis satwa BKSDA Aceh melakukan proses nekropsi terhadap bangkai Harimau Sumatra di Kawasan Ekosistem Leuser, Desa Ibuboh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan.
Proses nekropsi seperti pengukuran gigi dan pengambilan isi alat pencernaan hewan tersebut dilakukan untuk diuji laboratorium dalam proses penyelidikan penyebab kematian.