BNPB: Gubernur NTT Telah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

- Kamis, 8 April 2021 | 14:55 WIB
Foto udara tumpukan kayu-kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). (ANTARA/Aditya Pradana Putra)
Foto udara tumpukan kayu-kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat bencana pasca angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan, keputusan tersebut ditetapkan melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021. Di mana terhitung mulai tgl 6 April sampai 5 Mei 2021.

“Status keadaan tanggap darurat bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021,” kata Raditya, Kamis (8/4/2021).

Menurut Raditya penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis seroja di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021. Ia berharap status tanggap darurat bencana dapat mempercepat penanganan.

Baca Juga: KPK Pecat Tidak Hormat Pegawai yang Terbukti Curi Barang Bukti Emas 1,9 Kg

“Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT,” tutur Raditya.

Sementara itu, kata dia, berdasarkan data yang berhasil dihimpun hingga Rabu malam (7/4/2021) total korban jiwa di beberapa kabupaten dan kota terdampak berjumlah 138 jiwa. 

“Rincian korban meninggal dunia tersebut, yaitu Kabupaten Flores Timur 67 jiwa, Lembata 32, Alor 25, Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada 1, Ende 1 dan Kota Kupang 1,” tuturnya.

Sedangkan korban hilang, total dari laporan pertemuan koordinasi berjumlah 61 jiwa. Rincian sebagai berikut Kabupaten Lembata 35, Alor 20 dan Flores Timur 6. Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154. 

“Dalam hal ini upaya penanganan darurat seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang terisolisasi terus dan masih dilakukan,” tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X