DPRD Jakarta Minta Mendikbud Siapkan Sistem Pendidikan Era New Normal

- Senin, 8 Juni 2020 | 10:26 WIB
Ilustrasi dunia pendidikan. (Pixabay)
Ilustrasi dunia pendidikan. (Pixabay)

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Zita Anjani, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, untuk menyiapkan inovasi baru sistem pendidikan era new normal di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini. 

"Saya tunggu-tunggu gercep Mas Mentri kok belum ada. Akhirnya saya harus minta Mas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk segera berinovasi dan menerapkan sistem pendidikan new normal. Jangan tunggu-tunggu. Kebijakan hari ini tidak memberikan kepastian untuk pendidikan anak, kami para pendidik butuh solusi konkrit," kata Zita di Jakarta, Senin (8/6/2020).

Menurut Zita, dengan kondisi saat ini semuanya harus berinovasi, termasuk ranah pendidikan dengan sistem baru pula. Apalagi, kata dia, sejauh ini belum ada kurikulum yang jelas menjadi panduan era new diagungkan pemerintah.

"Kita harus bicara sistem pendidikannya, Inovasi. Belajar dari rumah itu, sepertinya belum ada kurikulum yang jelas, untuk jadi panduan. Mas Menteri sendiri juga terkejut akses internet tidak merata. Belum lagi, kualitas SDM pendidikannya yang masih belum adaptif terhadap teknologi, ini perlu dipersiapkan upgrading-nya," ujarnya.

Dia yakin sosok Mendikbud yang punya latarbelakang cemerlang dan sukses dengan termuannya terdahulu, seperti Gojek. Karenanya, Zita yakin Mendikbud juga bisa membuat inovasi baru di dunia pendidikan sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik meskipun tidak tatap muka.

"Pak Presiden juga percayakan sistem pendidikan Indonesia ke Mas mentri kan skill-nya itu jago dibidang IT Startup. Saya kira pasti bisa bikin inovasi terapkan sistem nasional online guided learning atau sistem belajar terpadu online nasional," tambahnya.

Selain itu, politisi PAN ini menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada upaya peningkatan kemampuan dari orang tua siswa atau pelajar ketika belajar di lakukan di rumah. Padahal, kehadiran orang tua yang jadi ujung tombak keberhasilan program ini. 

"Untuk orang tua yang paham, pasti perkembangan anaknya baik, kalau tidak ya sulit berkembang. Kolaborasi ini perlu kita perkuat," ungkapnya.

"Sekolah atau sistem pendidikan yang sudah siap, uji saja pelaksanaan pendidikan online yang sesuai standar. Jadi, tidak perlu menunggu semuanya dulu. Biar ada pembelajaran. Justru kalau ada yang mulai, kita bisa jadi contoh buat yang lain. Kan Mas Menteri orang startup, saya yakin paham sekali bagaimana AB testing dalam menjalankan sebuah gagasan dan inovasi," tambahnya.

Karenanya itu, Zita pun meminta kepada Mendikbud untuk segera melakukan hal yang terbaik untuk pendidikan di Tanah Air, walaupun dalam situasi sulit seperti ini.

"Sekali lagi, tolong segera Mas Mentri jangan tunggu virusnya hilang, kami tunggu solusinya. Kita harus bangkit! Saya tidak bilang sekolah harus dibuka. Tapi sistem pendidikannya jangan di lockdown harus inovasi sesuaikan zaman," jelasnya.

"Itu dari pada HP anak-anak pakai untuk nonton YouTube dan lain-lain, tolong mas Mentri buatkan online aplikasi terpadu holistic yang bisa diaplikasikan bahkan diwajibkan pakai selama PSBB untuk seluruh anak Indonesia. Saya yakin ini bukan saja jadi terobosan tapi sumber ladang pahala untuk mas menteri," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X