Meski Sudah 'Lockdown', Toko Ganja di San Fransisco Ramai Pembeli

- Rabu, 18 Maret 2020 | 20:42 WIB
Orang-orang mengantri di luar Barbary Coast Sunset Cannabis Dispensary sebelum di tengah wabah COVID-19, San Francisco. (photo/REUTERS/Stephen Lam)
Orang-orang mengantri di luar Barbary Coast Sunset Cannabis Dispensary sebelum di tengah wabah COVID-19, San Francisco. (photo/REUTERS/Stephen Lam)

Meski pemerintah Amerika Serikat telah memberlakukan lockdown pada Senin (16/3/2020), beberapa toko ganja di San Fransisco masuk dalam daftar tempat yang masih di buka dan diserbu oleh para pembeli. Bahkan antrean tersebut lebih panjang dari dari toko bahan pokok setempat.

"Wah, kami kewalahan. Begitu orang-orang mendengar kami masih buka, mereka mulai mengantre," kata Anthony Barajas, manajer umum Cana Culture di San Jose dilansir dari Reuters, Rabu (18/3/2020).

"Begitu semua tisu toilet habis, mereka tahu mereka butuh semacam hal yang melegakan," tambahnya.

Berdasarkan laporan tersebut, toko ganja masuk dalam daftar tempat 'penting' yang masih dibuka bersama dengan toko bahan pokok dan juga apotek.

Meski dibuka, Cana Culture tetap mengikuti aturan ketat, seperti tidak memperbolehkan ada lebih dari 10 orang di dalam toko, baik itu pembeli atau orang yang beristirahat di area merokok.

"Kami adalah layanan yang betul-betul diperlukan. Orang butuh ini untuk tujuan medis dan hiburan. Publik butuh akses obat yang telah terbukti di laboratorium," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X