Kisah 2 Relawan Corona Gabung di RS Wisma Atlet, Alasannya Bikin Terenyuh

- Rabu, 29 April 2020 | 13:14 WIB
Ilustrasi petugas medis membantu pasien corona (ANTARA/Fachrurrozi)
Ilustrasi petugas medis membantu pasien corona (ANTARA/Fachrurrozi)

Seorang relawan bernama Steven Stallone August di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet menceritakan pengalamannya dari awal memutuskan menjadi relawan hingga bertugas menjadi perawat.

Sebelum mendaftarkan diri sebagai relawan untuk penanganan Covid-19 di sana, ia sempat khawatir dan dilanda rasa takut karena mengingat bahayanya dari virus tersebut.

"Tapi pada dasarnya saya sebagai perawat mengatakan, kapan saya bisa turun menangani wabah internasional? Mungkin sampai tua pun saya enggak bisa punya pengalaman. Jadi apa salahnya coba untuk maju," ucap Steven daa video conference di BNPB, Jakarta, Rabu (29/4/2020).

Setelah akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai relawan, Steven pun melalui berbagai macam kualifikasi, seperti pengecekan kesehatan secara bertahap dari tempat asalnya di Surabaya hingga sampai ke Jakarta.

-
Ilustrasi petugas medis membantu pasien corona (ANTARA/Arif Firmansyah)

Selama bertugas di RSD Wisma Atlet, Steven bertugas sebagai perawat di High Care Unit (HCU) untuk membantu para pasien virus corona dalam penanganan dan perhatian dengan memonitor kesehatan.

"Mulai dari monitor tanda-tanda vitalnya pasien, keluhan-keluhannya dia, penyakitnya dia, pemeriksaan swab dan segala macamnya," paparnya.

Selain itu, seorang Ahli Gizi bernama Lydia Gresari Sembiring pun membagikan kisahnya sebagai relawan di tempat yang sama. Alasannya terjun sebagai relawan karena melihat orang-orang di sekeliling yang meninggal dunia.

"Disitu hati saya tergerak. Mungkin saya tidak di bagian depan. Tapi setidaknya kami, ahli gizi, kami bisa mendorong supaya tenaga medis punya imun yang maksimal," ungkap Lydia.

Sebagai Ahli Gizi, Lidya mengungkapkan bahwa dirinya terdorong untuk memberikan makanan dengan gizi yang baik kepada para tenaga medis yang berjuang sebagai garda terdepan di RSD Wisma Atlet, dan juga terhadap pasien.

"Kalau misalnya dari gizinya tenaga medis saja tidak diperhatikan, mereka mau apa? Mereka mengorbankan diri masuk ke dalam. Disitulah kita Ahli Gizi terus concern supaya tenaga medis dan pasien terpenuhi kebutuhannya," tambahnya.

Artikel menarik lainnya

Kabar Baik, Masjidil Haram Akan Dibuka untuk Tawaf dan Salat

Media Asing: Kematian karena Gejala Corona di Indonesia Capai 2 Ribu Jiwa

Negaranya Kacau karena Corona, Presiden AS Donald Trump Minta Ganti Rugi ke Tiongkok

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X