Terapkan PSBB, Anies Baswedan Pastikan yang Terdampak Bisa Bertahan

- Selasa, 28 April 2020 | 15:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (INDOZONE/Murti Ali)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (INDOZONE/Murti Ali)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan pemberlakuaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayahnya memiliki risiko. 

Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) bertanggungjawab untuk memastikan yang terdampak diperhatikan dengan baik.

"Sekarang tantangan kita yaitu juga memastikan bahwa mereka bisa bertahan dan men-support mereka sebagai prioritas kita," kata Anies ketika berbicara dengan perusahaan multinasional dan asosiasi bisnis secara virtual, yang ditayangkan Humas Pemprov DKI Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Menurut Anies, ketika membatasi warga dalam lingkup PSBB, maka itu artinya ada yang kehilangan pekerjaan, hilangnya kesempatan ekonomi, dan lainnya. Ada beberapa yang terdampak dari kebijakan tersebut seperti pekerjaan informal hingga pelaku UMKM.

"Ini adalah kelompok orang yang membutuhkan suplai makanan pokok. Pertama-tama, yaitu para pekerja buruh, pekerja informal, pengemudi ojek, freelancer, UMKM, dan tentu saja," sebutnya.

Dia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta saat ini berhadapan dengan jumlah besar populasi yang membutuhkan dukungan ekstra pada pasokan makanan. Sehingga mereka mengundang sebanyak mungkin partisipan untuk mendukung program bernama Kolaborasi Sosial Skala Besar atau Large Scale Social Collaboration.

"Bulan suci ini faktanya adalah waktu di mana orang saling mendukung satu sama lain. Kita sekarang membuat sebuah template di mana kita bisa mengundang individu, perusahaan, untuk memilih area mana yang mau didukung/support dan berapa banyak orang untuk didukung," tandasnya.

Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan kebijakan PSBB dan menjadi daerah/provinsi pertama yang memberlakukannya. Bahkan, periode kedua ini PSBB akan berlangsung hingga 22 Mei mendatang.

Sisi lain, angka pasien sembuh dari infeksi Covid-19 di DKI Jakarta, menunjukkan tren positif. Hingga Selasa (28/4/2020) pukul 11.19 WIB terdapat 338 orang yang sudah dinyatakan sembuh.

Sementara itu ada 375 orang yang meninggal dunia. Secara keseluruhan, angka positif Covid-19 di Ibu Kota sebanyak 3.832 orang berdasarkan data yang ditampilkan di laman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id.

Dari 3.832 orang tersebut, selain sembuh dan meninggal dunia, sebagian di antaranya masih dirawat sebanyak 1.950 orang dan 1.169 orang melakukan isolasi mandiri.

Artikel menarik lainnya

Viral Pemuda Rusak Rumah Warga di Pulogadung, Begini Respons Pemprov DKI

Kasus Corona di Jakarta Menurun, Anies Baswedan: PSBB Mungkin Bisa Diakhiri

Anies Baswedan Tak Mau Ada yang Terlantar dan Tidur di Jalan Karena Corona

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X