Jadi Tersangka KPK, Ini Prestasi Olahraga di Masa Imam Nahrawi

- Kamis, 19 September 2019 | 13:30 WIB
photo/Instagram/@nahrawi_imam
photo/Instagram/@nahrawi_imam

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi telah ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam dugaan kasus suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Total uang suap yang diterima Imam sebanyak Rp26,5 miliar.

Terlepas dari kasus yang menjerat nama Imam Nahrawi itu, tentu mengingatkan kembali pada sejumlah catatan dan prestasi olahraga Indonesia pada masa Imam Nahrawi menjabat sebagai Menpora.

Pria kelahiran Bangkalan, 8 Juli 1973 itu ditunjuk dan dilantik secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 27 Oktober 2014 sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga RI. Setelah beberapa waktu menjabat, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu langsung dihadapkan pada polemik sepak bola gajah pada pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Selain itu, ia juga dihadapkan dengan permasalahan lebih pelik yaitu soal kompetisi tertinggi di Tanah Air, Indonesia Super League (ISL). Saat itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta 'kick off' dimundurkan dari jadwal karena sejumlah klub belum memenuhi persyaratan yang diminta.

Kemenpora melayangkan tiga kali teguran kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), termasuk PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Namun, hingga batas yang ditentukan, belum ada jawaban. Akhirnya pada 18 April 2015, Kemenpora membekukan PSSI melalui suratnya bernomor 01307 tahun 2015 yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi.

Pembekuan ini berdampak panjang. Federasi sepak bola dunia atau FIFA langsung melarang timnas Indonesia beraktivitas di kancah internasional (di-suspend) karena pemerintah dinilai melakukan intervensi. Setelah Kemenpora mencabut pembekuan, FIFA akhirnya mengikuti dengan mencabut suspend-nya yang berlangsung kurang lebih satu tahun.

-
ANTARA FOTO/Saiful Bahri

Aktivitas sepak bola, khususnya timnas Indonesia, akhirnya kembali normal meski permasalahan terus muncul. Beberapa prestasi mampu diraih meski untuk level junior seperti pada ajang Piala AFF. Untuk timnas senior hingga saat ini, prestasi tak kunjung tiba.

Bonus Besar Untuk Para Atlet

Selepas dari urusan sanksi FIFA, Menpora Imam Nahrawi memprakarsai sejarah besar dalam hal penghargaan terhadap olahragawan, yakni pemberian bonus terbesar dalam sejarah.

-
photo/Instagram/@nahrawi_imam

Adalah peraih emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brasil, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang merasakan manisnya buah prestasi mengharumkan bangsa. Pasangan bulu tangkis nomor ganda campuran itu masing-masing mendapatkan bonus Rp5 miliar atas sekeping emas Olimpiade.

Bonus untuk atlet bulu tangkis juga diberikan kepada peraih juara All England hingga kejuaraan dunia. Pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir hingga Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga sudah merasakan bonus kejutan itu.

Sang Saka Merah Putih Tercetak Terbalik

Pada 2017, Menpora mengawal langsung kontingen Indonesia pada SEA Games 2017 di Malaysia. Saat itu, ada kejadian yang cukup menyita perhatian yaitu Bendera Merah Putih tercetak terbalik pada buku panduan kontingen dan ofisial peserta pesta olahraga multi cabang dua tahunan itu.

-
photo/Instagram/@nahrawi_imam

Kejadian itu sempat memicu polemik. Bahkan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani turun tangan dan meminta tiga hal kepada Malaysia terkait insiden tersebut yaitu menuntut adanya permintaan maaf terbuka secara tertulis dari pemerintah Malaysia soal kekeliruan tersebut. Kedua adalah meminta buku panduan SEA Games 2017 yang diedarkan segera ditarik dan diganti baru dan ketiga berharap kesalahan fatal tidak terulang.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, ketika mengikuti upacara pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, menilai pencetakan bendera Indonesia yang terbalik dalam buku panduan pesta multi-cabang olahraga ASEAN ke-29 itu sebagai tindakan yang teledor dan ceroboh.

"Saya kira hal ini yang mencerai kemegahan pembukaan SEA Games 2017 yang disaksikan jutaan orang," kata Menpora Imam Nahrawi ketika itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X