Presiden Joko Widodo memastikan, Pemerintah Indonesia menyiapkan rencana evakuasi 74 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai kru kapal pesiar Diamond Princess, yang sempat dikarantina Pemerintah Jepang karena wabah Virus Corona atau COVID-19.
Koordinasi dengan Pemerintah Jepang terus dilakukan melalui Kementerian Luar Negeri, terkait pelaksanaan evakuasi tersebut.
"Ini terus dikomunikasikan Kementerian Luar Negeri, baik dengan perusahaan pemilik kapal maupun Pemerintah Jepang," kata Presiden Joko Widodo, Kamis (20/2/2020).
Salah satu opsi dalam rencana evakuasi para WNI di Jepang adalah, dengan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ini tidak lepas dari keberhasilan TNI melaksanakan operasi kemanusiaan dalam mendukung proses evakuasi WNI dari Wuhan, Tiongkok hingga proses karantina di Natuna, Kepulauan Riau.
"Bukan TNI yang memutuskan itu. TNI siap mendukung opsi manapun nantinya akan ditentukan Pemerintah," terang Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi saat dihubungi Indozone, Jumat (21/2/2020).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, menyampaikan beberapa opsi evakuasi WNI di Jepang.
"Ada beberapa opsi yang dikonsultasikan dengan Presiden. Intinya, evakuasi sesegera mungkin. Pertama dijemput dengan kapal TNI, dihitung kelemahan dan keuntungannya. Atau lewat udara, dihitung juga hambatan dan efektivitasnya," ujarnya.
Diketahui, KRI dr Soeharso (990) yang berpangkalan di Dermaga Ujung, Komando Armada II TNI AL, Surabaya, Jawa Timur tengah disiapkan untuk opsi evakuasi WNI. Selain sudah melakukan pengisian bahan bakar dan logistik, modifikasi untuk melakukan misi evakuasi juga sudah dilakukan.
Menteri Kesehatan Letjen TNI (purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pun sudah meninjau KRI dr Soeharso, Kamis (20/2/2020) kemarin.
