Fenomena gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada 26 Desember 2019 di Kabupaten Siak, Provinvsi Riau, diyakini dapat menarik wisatawan nasional maupun internasional.
Gerhana matahari cincin dikenal juga dengan nama 'Ring of Fire' menjadi daya tarik bagi astronom dan ilmuan bidang sains antariksa untuk melakukan pengamatan dan pengukuran seperti apa pengaruh gerhana matahari cincin ke bumi.
"Banyak warga dari belahan dunia lain yang ingin menyaksikan gerhana matahari cincin," kata Sestama LAPAN Erna Sri Adiningsih.
Erna berharap dengan adanya gerhana matahari cincin tersebut dapat memberikan pengetahuan tentang teknologi keantariksaan.
Untuk diketahui, gerhana matahari cincin atau disebut annular solar eclipse berbeda dengan gerhana matahari total atau solar eclipse.
Gerhana matahari total terjadi bulan berada pada jarak yang dekat dengan bumi, sehingga tampak seperti menutupi matahari. Sementara gerhana matahari cincin merupakan fenomena di mana posisi bulan masih berada di antara bumi dan matahari, namun jarak bulan dan bumi tidak sedekat saat seperti gerhana matahari total terjadi.
Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 lalu. Pada saat itu, Planetarium Jakarta menyediakan sarana untuk menyaksikan gerhana matahari total tersebut.
