Cuma Minta Dibelikan Es Krim, 2 Bocah SD Dibunuh Ayah Tiri, Mayatnya Dibuang ke Parit

- Senin, 22 Juni 2020 | 16:56 WIB
Kiri: Dua bocah korban pembunuhan diduga dilakukan ayah tiri. | Kanan: Pria diduga pelaku pembunuhan dua anak tirinya. (ANTARA/HO/IST)
Kiri: Dua bocah korban pembunuhan diduga dilakukan ayah tiri. | Kanan: Pria diduga pelaku pembunuhan dua anak tirinya. (ANTARA/HO/IST)

Kasus pembunuhan dua bocah SD yang ditemukan tewas di dalam parit sekolah swasta Global Prima di Medan, Sabtu (20/6/2020), telah terungkap. Pelakunya ternyata adalah Rahmadsyah (30), ayah tiri dari dua bocah tersebut. 

Rahmadsyah telah ditangkap dan diperiksa oleh kepolisian dari Polsek Medan Kota. Dia ditangkap di wilayah Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang.

Dari keterangan yang disampaikannya kepada polisi, Rahmadsyah mengaku tega membunuh dua bocah tersebut karena kesal. Dia kesal karena dua bocah yang bukan anak kandungnya itu minta dibelikan es krim.

Waktu itu, Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB, Rahmadsyah yang kelelahan selepas pulang bekerja sebagai kuli bangunan di Sekolah Global Prima, gelap mata dan kehilangan kendali karena dua anak tersebut mendesaknya untuk membelikan es krim.

Rahmadsyah telah mengatakan kalau dirinya sedang tidak punya duit, tapi dua bocah polos itu terus mendesak.

Keesokan harinya, Minggu pagi, ibu kandung dua bocah tersebut menanyakan kabar anaknya kepada Rahmadsyah. Dengan enteng Rahmad menjawab "cari di Global Prima sana".

"Setelah dicari-cari oleh ibu dan neneknya, dua bocah tersebut ditemukan di dalam parit dalam kondisi sudah tidak bernyawa, dengan kondisi mengenaskan," ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Ainul Yaqin.

Dua bocah tersebut bernama Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (5), keduanya warga Jalan Brigjen Katamso, Gang Satria, Kecamatan Medan Kota.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X