Mabes Polri menyebut ada sebanyak 16 kasus dugaan penyelewengan dana bansos yang terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Motif dari penyelewengan dana itu antara lain untuk uang lelah dari oknum perangkat desa.
"Perkembangan penyelidikan dugaan penyelewengan dana bansos di Sumut, data sementara ada 16 kasus yang sedang ditangani oleh polres jajaran di Polda Sumut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setyono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Brigjen Awi mengatakan ada beberapa motif yang didapat pihaknya dari pemeriksaan saksi-saksi dalam kasus ini. Salah satu motifnya yakni dana bansos itu dipotong untuk uang lelah oknum perangkat desa.
"Berdasarkan hasil penyelidikan motif yang ditemukan salah satunya pemotongan dana bansos yang dilakukan untuk uang lelah para oknum ketua RT dan perangkat desa lainnya," ungkap Awi.
Motif lainnya yakni pengurangan timbangan paket-paket sembako. Motif berikutnya yakni pemotongan dana bansos yang sengaja dilakukan dengan tujuan keadilan untuk orang-orang yang tidak menerima bansos.
"Pemotongan dana bansos sengaja dilakukan oleh perangkat desa setempat dengan maksud asas keadilan bagi yang tidak menerima bansos dimana hal tersebut sudah diketahui dan disetujui sebelumnya oleh penerima bansos," kata Awi.
Hingga saat ini, proses penyelidikan dalam kasus itu masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Polisi juga masih mengumpulkan fakta-fakta terkait kasus tersebut.
"Sampai saat ini petugas masih melakukan penyelidikan dengan pengumpulan fakta-fakta terkait dugaan adanya pemotongan dana bantuan sosial tanpa mengganggu jalannya pendistribusian bantuan sosial bagi warga yang membutuhkan," kata Awi.
Berikut data-data jumlah sebaran kasus dugaan penyelewengan dana bansos di Sumut:
- Polrestabes Medan 3 kasus
- Polresta Deli Serdang 2 kasus
- Polres Langkat 3 kasus
- Polres Tebing Tinggi 1 kasus
- Polres Simalungun 2 kasus
- Polres Pematangsiantar 1 kasus
- Polres Dairi 1 kasus
- Polres Tobasa 1 kasus
- Polres Samosir 1 kasus
- Polres Madina 1 kasus
