Sementara dolar mendapat sentimen negatif, rupiah justru cukup signifikan pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (28/7/2020). Rupiah menguat 224 poin atau setara 1,53% ke level Rp14.401 per dolar AS.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini yaitu terkait pemulihan ekonomi nasional yang sangat tergantung pada penanganan pandemi virus corona dan aktivitas ekonomi di semester II.
Menurut Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi saat diwawancara Indozone, Selasa (28/7/2020), apabila penanganan tersebut efektif dan berjalan seiring dengan pembukaan aktivitas ekonomi, maka ekonomi bisa pulih pada kuartal ke-3 dengan pertumbuhan positif antara 0,4-1% dan dikuartal ke-4 akan akselerasi 2- 3 %.
"Kalau skenario ini bisa dijalankan maka ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun ini akan tetap berada di zona positif dan ketakutan pasar bahwa Indonesia akan menuju jurang Resesi akan sirna dengan sendirinya, karena fundamental Indonesia saat ini masih cukup stabil dibandingkan fundamental masa orde baru yaitu 1998," jelasnya.
Kemudian guna untuk mempercepat pemulihan ekonomi paska pandemi virus corona, maka pemerintah harus menggelontorkan stimulus tak terbatas yang dialokasikan khusus di bidang Kesehatan, penelitian obat virus corona, BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan Bantuan Sosial (Bansos) yang sampai saat ini sudah berjalan dan tepat sasaran.
Di sisi lain, lanjut Ibrahim, Pemerintah optimis obat penawar akan segera ditemukan dengan melakukan uji coba tahap ketiga di UNPAD dan siap untuk di uji coba dan ini cara satu-satunya yang bisa menangkal menyebarnya wabah pandemi virus corona, di samping jaga jarak dan masyarakat terus menggunakan masker pada saat beraktifitas di luar rumah.
"Dalam perdagangan besok, rupiah kemungkinan akan berfluktuatif dan ditutup menguat tipis di level 14.500-14.570," pungkasnya.
