Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menantang Rizieq Shihab untuk mengirim surat pencekalan yang diklaimnya ke pemerintah Indonesia.
Mahfud menganggap pemerintah tidak pernah mengirim surat ke pemerintah Arab Saudi untuk mencekal Rizieq. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu pun mempertanyakan keaslian surat tersebut.
"Saya ingin tahu itu surat benar, apa surat resmi, atau berita koran atau apa. Kan gitu cuma diginikan (diperlihatkan) di medsos. Coba suruh kirim copy-nya kepada saya, saya ingin tahu," kata Mahfud.
Sebelumnya, Rizieq mengungkapkan alasannya tidak kunjung pulang ke Indonesia melalui media sosial YouTube. Pimpinan Front Pembela Islam itu mengaku dicekal pemerintah Indonesia.
Rizieq pun memperlihatkan surat pencekalannya yang dibuat pemerintah Indonesia untuk pemerintah Arab Saudi melalui video tersebut. Dia kemudian mengharapkan publik tidak mengasumsikan prasangka negatif terkait keberadaannya di Tanah Suci.
"Ini (surat itu) dituliskan sebabnya adalah karena alasan keamanan. Jadi sekali lagi, saya dicekal di sini bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan," kata Rizieq dalam cuplikan video, Minggu (10/11).
Rizieq menegaskan surat yang dipegangnya merupakan bukti telah dicekal oleh Arab Saudi karena permintaan pemerintah Indonesia. Namun, pemerintah Arab Saudi siap mencabut pencekalan jika mendapat izin dari Indonesia.
"Pemerintah Saudi setiap saat siap mencabut pencekalan saya kalau ada jaminan resmi pemerintah Indonesia, kalau saya ini tidak diganggu, kalau saya ini tidak diusik daripada keamanan dan keselamatan saya beserta keluarga," ujar Rizieq.
