Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengungkapkan cara pihak Kafe RM di Jakarta Barat yang menjadi tempat penembakan anggota TNI hingga tewas mengelabui aparat, untuk dapat bisa beroperasi hingga dini hari.
Pasalnya, dalam aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, tempat makan atau restoran hanya boleh beroperasi melayani makan di tempat hingga pukul 21.00 WIB.
"Jadi polanya jam 21.00 WIB dia tutup, kemudian jam 23.00 WIB mereka buka lagi. Indikasinya seperti itu," ucap Arifin, Kamis (25/2/2021).
Selain itu, menurut Arifin, pihak kafe tersebut juga telah menutup akses masuk dari pintu utama. Sehingga, tempat tersebut tampak seperti sudah tutup.
Baca Juga: Bikin Ngeri, di Jakarta Oknum Polisi Tembak Mati 3 Orang, di Medan Bunuh 2 Wanita
Kemudian, para pengunjung pun diarahkan masuk menuju pintu lain yang berada di samping dan belakang kafe. Serta, kendaraan pengunjung pun diarahkan untuk di parkir jauh dari lokasi kafe.
"Itu cara-cara yang sudah sering kali kita temukan. Jadi memang pengawasan ini bukan cuma sekadar mengawasi secara sederhana, tetapi pengawasannya harus lebih detail, cermat, teliti karena upaya-upaya yang tadi," terangnya.
"Mereka berupaya untuk melanggar sampai tengah malam, bahkan dini hari. Untuk mengelabui petugas mereka dari luar tidak terlihat, tapi di dalam ada aktivitas," tandas Arifin.
Sekadar diketahui, kafe tempat penembakan anggota TNI yang berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat tersebut akan ditutup sementara oleh Satpol PP karena telah melanggar aturan PPKM mikro.
