Kebijakan Boleh Lepas Masker akan Dipantau hingga Pertengahan Juni 2022

- Senin, 30 Mei 2022 | 09:02 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/Fikri Yusuf)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/Fikri Yusuf)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebijakan pelonggaran yang dikeluarkan pemerintah tetap harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Mengingat saat ini dunia belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19, sehingga potensi penularan itu tetap ada.

Karenanya, ada beberapa ketentuan yang tetap harus diperhatikan masyarakat agar situasi ini tetap terkendali. Masyarakat yang diperbolehkan lepas masker adalah mereka kondisi tubuhnya sehat.

Sementara bagi lansia, orang dengan penyakit penyerta dan orang yang tidak dalam kondisi fit diminta tetap memakai masker saat melakukan aktivitas di dalam maupun luar ruangan.

Kebijakan pelonggaran penggunaan masker, kata Budi bakal terus dipantau perkembangannya. Jika, relatif masih terkendali, maka bukan tidak mungkin Indonesia bisa sepenuhnya bebas masker.

“Kita masih menunggu sampai pertengahan Juni (2022), karena biasanya kenaikan itu terjadi 30-35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini, kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di bulan Juni, kalau hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi,” ujar Budi dalam siaran persnya dikutip Senin (30/5/2022).

BACA JUGA: 9 Negara Terkonfirmasi Varian Omicron, Indonesia Masih 'Aman'

Dikatakan Budi melandainya jumlah kasus Covid-19, tak menurunkan tekad Kementerian Kesehatan untuk terus menggencarkan vaksinasi. Karena akselerasi vaksinasi tetap digalakkan untuk mencapai kekebalan kelompok yang merata.

Budi pun mengimbau masyarakat segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan booster Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan vaksinasi terdekat.

“Semakin cepat divaksinasi, semakin cepat juga kekebalan tubuh terbentuk,” tegasnya.

Ditekankan dia sekarang ini, vaksinasi booster bisa diberikan lebih cepat, yakni 3 bulan pasca penyuntikan dosis kedua.

“Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang di booster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum dibooster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita,” tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X