Kader Partai Golkar Didorong Aktif di Media Sosial, Ini Penyebabnya

- Selasa, 30 Agustus 2022 | 02:17 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (ANTARA/Galih Pradipta)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (ANTARA/Galih Pradipta)

Berbagai upaya dapat dilakukan calon presiden atau calon wakil presiden dalam meraup suara masyarakat. Seperti halnya memanfaatkan era digital untuk menggunakan media sosial.

Semisalnya Partai Golkar yang memerintahkan kadernya untuk aktif di media sosial sebagai cara untuk mengenalkan Ketua Umum yaitu Airlangga Hartarto dan Golkar pada Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai upaya dari Golkar itu sangat tepat. Pasalnya, hal itu akan menguntungkan Airlangga, baik sebagai ketua umum Golkar maupun Menteri Koordinator Perekonomian.

“Media sosial menjadi sesuatu yang wajib, sesuatu yang harus dimainkan secara baik oleh para kader Golkar. Tujuannya untuk menaikkan elektabilitas pak Airlangga dan juga untuk menaikkan elektabilitas Golkar. Begitu juga untuk bisa saja meredam serangan-serangan dari lawan politik,” kata Ujang kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

Meski demikian, Ujang memberi catatan terkait pemanfaatan media sosial. Menurutnya, keaktifan di media sosial akan membuahkan hasil ketika dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Artinya kan penggunaan media sosial juga tidak sporadis. Jadi kan harus dilihat juga apa pesannya, siapa pengisi kontennya, lalu siapa saja segmentasinya. Walaupun masing-masing pribadi, tetapi kan isunya harus sama, tidak boleh beda,” tutur Ujang.

“Oleh karena itu harus di-setting betul, didesain betul media sosial itu dengan cara-cara yang baik, dengan konten-konten yang positif," sambungnya.

Ujang menambahkan saat ini media sosial tidak bisa dihindari. Oleh karenanya, harus dimanfaatkan untuk berbagai hal positif.

"Jadi media sosial digunakan untuk hal-hal yang positif, jangan hal-hal yang negatif. Bukan untuk menebar hoax, memecah belah masyarakat, tetapi untuk bersosialisasi, berkampanye," katanya.

Sementara itu, Pengamat Media Sosial dari Komunikonten Hariqo Satria menyatakan bahwa saluran media sosial harus digunakan para politisi untuk mengkomunikasikan program mereka dan menepati janji kampanye.

“Kaitan dengan pejabat publik lewat sosial media dia memberikan informasi dan menjawab semua janji-janji. Namun yang itu agak kurang, ya keberanian dari pejabat menunjukan janji saya ini dan ini lho sudah dipenuhi. Dari situ bisa muncul keterbukaan, termasuk memberi informasi juga jika ada kendala-kendala,” urainya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, Airlangga memerintah seluruh kader untuk aktif di media sosial. Langkah itu sebagai cara untuk mengenalkan ketua umum partai itu sebagai Capres 2024.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X