Setelah 10 hari pencarian, akhirnya jenazah Grislend Gloria Natalies (28 tahun), pramugari NAM Air yang jadi kru ekstra di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari lalu, berhasil diidentifikasi, Selasa (19/1/2021).
Grislend diidentifikasi hari ini bersama lima korban lainnya, yakni Kolisun (penumpang pria, 37 tahun), Faisal Rahman (penumpang pria, 30 tahun), Andi Syifa Kamila (penumpang perempuan, 26 tahun), Shinta (penumpang perempuan, 23 tahun), dan Mulyadi (penumpang laki-laki, 39 tahun). Mereka semua teridentifikasi melalui pencocokan DNA.
Dengan tambahan 6 korban ini, total sudah 40 korban yang telah teridentifikasi.
"Sejauh ini, tim DVI Polri juga telah menerima 310 kantong jenazah dan 250 kantong properti," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Selasa (19/1/2021).
Teridentifikasinya jenazah Grislend ini menjawab apa yang menjadi tanda tanya di benak keluarga dan orang-orang tercintanya.
Seperti diketahui, beberapa saat setelah tragedi itu terjadi, ibunda Grislend menangis meraung-raung sambil menatap layar televisi yang menyiarkan perkembangan berita jatuhnya pesawat tersebut.
"Berenang, Nak, Mana tahu kau kuat. berenang, Nang. Berenang boru.., Kakak..berenang," katanya.
Di dalam pesawat itu, Grislend menjadi kru tambahan bersama Captain Didik Gunardi, Co-pilot Fadly Satrianto, Yunni Dwi Saputri (pramugari), Isti Yudha Prastika (pramugari), dan Oke Dhurraotul.
Yang memilukan, petugas menemukan paspor, kalung rosario dan liontin salib milik Grislend dalam keadaan utuh. Namun jasad Grislend sendiri tidak demikian.
"Kalung dengan liontin salib itu, berada dalam tas bersama paspor dengan nama Grislend Gloria Natalies," kata penyelam Kopaska, Kapten Iwan Pratama di KRI Rigel-933, dikutip dari Antara, Senin (18/1/2021).
