Iriawan Minta Hasil TGPF Kasus Novel Baswedan Dibeberkan Ke Publik

- Minggu, 14 Juli 2019 | 13:25 WIB
Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (kiri) melantik Sekretaris Utama Irjen Pol. Drs. Mochamad Iriawan/Lemhannas.go.id
Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (kiri) melantik Sekretaris Utama Irjen Pol. Drs. Mochamad Iriawan/Lemhannas.go.id

Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Komjen Pol Mochamad Iriawan meminta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras penyidik KPK Novel Baswedan memebeberkan hasil yang didapat ke publik.

Hal ini untuk menjelaskan tuduhan yang dilayangkan kepadanya, termasuk soal pemeriksaan Iriawan oleh TGPF beberapa bulan lalu.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini menjelaskan tuduhan bahwa dirinya mengetahui pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan telah berdampak kepada keluarganya.

Menurut Iwan, TGFP seharusnya menjelaskan kepada publik perihal temuan-temuan lain yang memberikan petunjuk kepada peristiwa pada 11 April 2017. Mulai dari temuan di TKP, kendala yang terjadi dalam pengusutan kasus tersebut hingga apa yang sudah dilakukan tim tersebut.

"Jelaskan dong ke publik. Kasihan keluarga saya, istri saya, anak saya, banyak yang bilang 'bapak kamu terlibat kasus penyiraman Novel'. Anak dan adik kandung saya sampai menangis. Itu kan namanya menjatuhkan nama baik saya," kata Iriawan.

Lebih lanjut Iwan menilai tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya ini lantaran TGPF pernah menyambangi Lemhannas.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini ini menjelaskan bahwa kedatangan TGPF ke kantronya dua bulan lalu bukan untuk melakukan pemeriksaan. Melainkan sebatas klarifikasi perihal pertemuan dengan Novel oleh TGPF di Polda Metro Jaya dan pertemuan di rumah Novel.

Menurutnya pertemuan dengan Novel bukan soal kasus penyiraman air keras, tetapi terkait penanganan kasus korupsi besar dan dapat masuk ke sektor-sektor yang belum bisa diungkap KPK. Misalnya mafia pangan.

"Itu pertemuan kami di ruang kerja Kapolda Metro. Kemudian saya sempat ditanya (TGPF) kapan lagi pernah ketemu, saya jawab pernah ke rumahnya (Novel) diajak Arif juga karena anaknya Novel lahir, nama anaknya Umar. Saya silaturahmi. Mereka (TGPF) berasumsi bahwa saya tahu pelaku dari penyiraman ke Novel. Ini kan aneh," ujar Iwan.

"Saya nggak tahu apa-apa tentang pelaku penyiraman Novel apalagi tahu pelakunya. Saya nggak ada sangkut-paut dengan kasus ini. Mungkin TGPF, merasa saya tahu kasusnya Novel, saya bilang nggak tahu," tegas mantan Pejabat Gubernur Jawa Barat ini.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X