Partai Masyumi Larang Tepuk Tangan dan Bikin Rekening Bank: Budaya Yahudi & Menzinahi Ibu

- Minggu, 25 April 2021 | 15:35 WIB
Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Abdullah Hehamahua (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)
Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Abdullah Hehamahua (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)

Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi, atau yang juga kerap disebut Masyumi 'Reborn', yaitu  Abdullah Hehamahua melarang para kader Masyumi bertepuk tangan.

Menurut Abdullah Hehamahua, tepuk tangan adalah budaya Yahudi. Hal ini dia sampaikan dalam Orientasi dan Rapat Kerja Nasional DPP Partai Masyumi.

Kegiatan ini diadakan di Hotel Balairung Jl Matraman Raya, Jakarta Timur. Abdullah menegur para kader ketika mereka bertepuk tangan saat dia mengatakan bahwa bahwa Partai Katolik yang dipimpin oleh Kasimo telah menerima Islam sebagai dasar negara.

“Maaf, ciri Masyumi tidak ada tepuk tangan. Ciri Masyumi adalah takbir. Tepuk tangan adalah budaya Yahudi. Saya mohon betul, sesudah ini tidak ada lagi dalam acara-acara Masyumi tepuk tangan. Tapi ciri Masyumi adalah takbir,” kata Hehamahua.

Hehamahua juga melarang kadernya membuka akun rekening di bank yang bukan syariahi. Menurutnya, riba sama saja dengan berzinah dengan ibu sendiri dan membuat Indonesia tidak dilimpahi berkah.

“Saya instruksikan warga Masyumi untuk tidak boleh punya rekening yang ribawi. Karena semua bank Indonesia masih tunduk pada BI, kita ambil yang paling minimal,” ujarnya.

Dia juga meminta Masyumi berperan aktif mengentaskan kemiskinan di Papua agar tidak menjadi daerah termiskin di Indonesia, bahkan tingkat kemiskinannya mencapai 30,2% menurut Hehamahua.

"Wajar kalau orang Papua yang waras otaknya menuntut merdeka. Karena itu, maka pemerintah dan Masyumi khususnya punya tanggung jawab untuk menyelamatkan NKRI. Maka kita persempit jarak dari 30 persen menjadi 25 persen, menjadi 15 persen, dan seterusnya," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X