Kasus pencabulan santri yang menyeret FM, pengasuh Ponpes Al Djaliel 2, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur mencapai babak baru. Baru terungkap ternyata Ponpes Al Djaliel 2 tidak pernah mendaftarkan izin ke Kementerian Agama (Kemenag) Jember.
Hal ini disampaikan Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Jember, Edy Sucipto, Senin (16/1/2023).
"Ada 700 lebih pesantren yang terdaftar di Sistem Informasi Perijinan Pondok Pesantren (Sintren) Kemenag Jember, dan nama Ponpes Al Djaliel 2 tidak ada di sistem," tutur Edy kepada Z Creator Haryo Pamungkas.
Edy menambahkan, pihaknya telah membuka dokumen perizinan pesantren pasca mencuatnya kasus pencabulan ini.
"Tidak ada pengajuan dokumen atas nama Ponpes Al Djaliel 2, dalam konteks ini pesantren Al Djaliel 2 bisa disebut ilegal," lanjut Edy.
Pendirian pesantren memang harus didaftarkan ke Kemenag. Hal ini sesuai dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 511/ Th. 2019 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Keberadaan Pesantren.
Di sisi lain, Edy mengaku telah berkomunikasi dengan OPD dan stakeholder terkait proses pendampingan santri atau para korban.
Artikel Menarik Lainnya:
5 Rekomendasi Makanan Khas Blora yang Menggugah Selera, Semua Pakai Daun Jati
4 Fakta Emak-emak Tega Jual Bayi Orang Lain di Medsos, Terciduk Saat COD di Hotel Melati
Bikin Bangga! Dua Gadis Cantik Asal Indonesia ini Akan Debut Jadi Idol KPOP
Na Jaemin Model Is Back! Jaemin NCT DREAM Jadi Cover Majalah Marie Claire
Nikmatnya Nasi Pecel Godong Jati: Kuliner Legendaris Jember, Makannya Pakai Sambal Gerimis
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
