Pakar Sebut Pembangunan Tersus LNG di Tengah Laut Ancam Jalur Pelayaran

- Senin, 12 Juni 2023 | 18:23 WIB
Pembangunan Terminal Khusus Liquid Natural Gas (Tersus LNG) Denpasar dinilai dapat mengganggu jalur pelayaran internasional di Pelabuhan Benoa (ANTARA FOTO/Humas Pelindo)
Pembangunan Terminal Khusus Liquid Natural Gas (Tersus LNG) Denpasar dinilai dapat mengganggu jalur pelayaran internasional di Pelabuhan Benoa (ANTARA FOTO/Humas Pelindo)

Pakar Maritim Ketut Sudiarta menilai pembangunan Terminal Khusus Liquid Natural Gas (Tersus LNG) Denpasar, dapat mengganggu jalur pelayaran internasional di Pelabuhan Benoa. Tersus LNG rencananya akan dibangun sejauh 4 kilometer dari bibir pantai Sidakarya.

"Kita juga sudah rapatkan itu dengan kelompok ahli Pak Gubernur, dengan instansi terkait, 3-4 kilometer itu sepertinya butuh effort (usaha) yang besar karena itu adalah alur pelayaran Pelabuhan Benoa dan itu sangat beresiko," katanya dikutip dari Antara, Senin (12/6/2023).

Ketut yang merupakan Doktor Manajemen Perairan IPB ini menjelaskan, usaha besar yang dimaksudnya itu yakni mengubah tata ruang laut, termasuk alur pelayaran internasional di Pelabuhan Benoa.

Dalam pandangannya, untuk membangun Tersus LNG akan butuh waktu bertahun-tahun dan prosesnya sangat panjang.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Layanan Terbaik BUMN untuk Pemudik di Pelabuhan Merak

"Jadi tidak mudah karena harus ada perubahan tata ruang laut dulu. Itu yang maksud saya agak sulit. Bisa sih, itu kan nanti harus revisi dulu," ujar dosen Ilmu Kelautan Universitas Warmadewa Denpasar itu.

"Kemudian di tingkat nasional kita ubah alurnya, setelah itu kan kita harus informasikan ke lembaga navigasi internasional supaya nanti semua memasukannya (alur pelayaran yang baru) ke peta navigasi internasional, karena itu pelabuhan internasional. Itu kalau memungkinkan dari segi teknis," sambungnya.

Ia pun memastikan izin ruang tidak akan diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jika rencana tersebut tetap dipaksakan. Namun, jika memang harus mengubah peta pelayaran internasional, lanjut ketut, proses panjang itu akan memakan banyak waktu.

Baca Juga: Antisipasi Kepadatan Pemudik di Merak, Pelabuhan Ciwandan dan Indah Kiat Disiapkan

Ketut pun mempertanyakan lebih jauh mengenai alasan Menteri Luhut B. Panjaitan menolak pembangunan Tersus di lokasi awal. Menurutnya, alasan Luhut bahwa Tersus yang tak jauh dari daratan dapat mengganggu lingkungan, terbantahkan dengan adanya Amdal yang saat ini sedang diproses Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Perjalanan cukup panjang juga kita mengondisikan lokasi pembangunan Tersus LNG Sidakarya itu. Sekarang tiba-tiba keluar rekomendasi yang menolak. Apa boleh begitu?" tanya Ketut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X