Idham Azis, Kapolri Baru dengan Karier Mentereng

- Jumat, 1 November 2019 | 11:09 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. (Antara/Wahyu Putro A)
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. (Antara/Wahyu Putro A)

Jenderal Polisi Idham Azis resmi menjabat sebagai Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Dia dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).

Pria berusia 56 tahun asal Sulawesi Selatan itu menggantikan Tito Karnavian yang ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri). 

Idham merupakan lulusan Akademi Polisi 1988. Dia dinilai sangat berpengalaman dalam bidang reserse. Seperti diketahui, jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kapolri adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. 

Suami dari Fitri Handari ini memiliki karier yang cemerlang di Korps Bhayangkara. Dia disebut-sebut sebagai salah satu personel dengan kenaikan pangkat cukup cepat.

Hal ini tak lepas dari sepak terjangnya dalam menuntaskan kasus. Sebut saja aksi pelumpuhan teroris Dr Azahari dan kelompoknya bersama Tito Karnavian di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005. 

-
Kapolri yang baru, Idham Azis. (Antara/Aditya Pradana Putra)

Idham Azis dan Tito juga bekerja sama dalam penuntasan kasus mutilasi tiga gadis di Poso pada bulan yang sama. 

Pernah Jadi Kapolda Metro Jaya

Karier cemerlangnya di Korps Bhayangkara juga terlihat dari jabatan penting yang pernah dia pegang. Idham tercatat pernah menjadi Kapolresta Jakarta Barat.

Dia juga sempat menduduki posisi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Wakil Kepala Densus 88, Kapolda Sulawesi Tengah, Kapolda Metro Jaya, Kabareskrim dan sekarang Kapolri. 

Seperti dilansir dari Divisi Humas Polri, Idham Azis baru akan pensiun pada 22 Januari 2021. Itu artinya, dia masih memiliki waktu 1,5 tahun masa tugas aktif sebagai perwira polisi. 

-
Kapolri yang baru saja dilantik, Idham Azis. (Antara/Wahyu Putro A)

Tugas berat sudah menanti sang Kapolri baru. Beberapa kasus harus jadi prioritas karena menjadi sorotan publik.

Satu di antaranya adalah kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yang hingga saat ini belum terungkap. 

Riwayat Kepangkatan

Letnan Dua (1988)
Letnan Satu (1991)
Kapten (1995)
Mayor (1999)
Ajun Komisaris Besar Polisi (2003)
Komisaris Besar Polisi (2005)
Brigadir Jenderal Polisi (2013)
Inspektur Jenderal Polisi (2016)
Komisaris Jenderal Polisi (2019)
Jenderal Polisi (2019)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X