Curhat Polisi NTT: Rela Sebulan Tak Bareng Istri demi Kawal Jokowi

- Minggu, 20 Oktober 2019 | 21:26 WIB
Tim Satgas Samapta Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam tugas BKO ke Polda Metro Jaya (PMJ) (Indozone/Wilibrodus Kolo)
Tim Satgas Samapta Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam tugas BKO ke Polda Metro Jaya (PMJ) (Indozone/Wilibrodus Kolo)

Dedikasi Satgas Samapta Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam tugas BKO ke Polda Metro Jaya (PMJ), tak bisa diragukan lagi. Mereka rela meninggalkan keluarga dan istri demi panggilan negara mengawal keamanan ibu kota dalam pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin, Minggu (20/10). 

"Kita datang dari Kupang tanggal 27 September. Sudah hampir sebulan di Jakarta dalam rangka ikut mengamankan kelancaran pelantikan presiden," kata IPTU Fuad Mosa Basa, Danki Satgas Samapta Polda NTT BKO PMJ ketika berbincang dengan Indozone, Minggu ini. 

Pria asal danau tiga warna, Kelimutu, Ende ini menjelaskan mereka menyeberang lautan atas permintaan Polda Metro Jaya untuk ikut mengamankan ibu kota, setelah eskalasi unjuk rasa meningkat di Jakarta dan terkait keamanan pelantikan presiden.

"Sasarankan kami adalah mengamankan situasi kamtibnas di PMJ sekaligus pelantikan presiden hari ini," ujar Fuad.

Basa dan rekan-rekannya bukan baru kali pertama turun ke Jakarta. Sebelumnya pada Mei 2019, mereka juga diterjunkan mengamankan proses dan jalannya pemilihan presiden. Sehingga ini menjadi pengalaman kedua mereka menjadi BKO PMJ.

"Bulan Mei lalu kita mungkin dua bulan di sini, mengawal keamanan jalannya proses dan pelaksanaan pemilihan umum di Jakarta. Kita sudah terbiasa mem-backup keamanan karena biasanya melakukannya di daerah Polda NTT. Misalkan, ada masalah di Pulau Sumba kita ke sana, atau di tempat lain kita turun, jadi sudah terbiasa," tutur Fuad.

Meskipun menjadi pasukan keamanan, mereka tak lantas suka menghardik masyarakat yang menjalankan aspirasinya dengan tongkat atau kekerasan. Polisi sebagai rekan masyarakat diwajibkan menggunakan cara-cara humanis dengan dialog dan komunikasi agar keamanan terjaga.

"Saya dari awal bilang ke semua anggota, kita saudara dan kita hanya bertugas menjaga keamanan. Jadi bicara dengan mereka. Pakai dialog dan pendekatan humanis, karena itu protap," kata Fuad. 

-
Petugas kepolisian melakukan penutupan jalan kawasan kompleks Parlemen jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin (Antara/Wahyu Putro A).

Oleh karena itu, hari ini Fuad dan kawan-kawan yang berjumlah 100 orang personel sangat bersyukur dan legah. Sekarang kondisi ibu kota, khususnya di tempat tugasnya area gedung DPR/MPR, berjalan lancar karena tidak ada aksi unjuk rasa atau gerakan apapun dari masyarakat.

"Saya senang karena hari ini tidak ada aksi apapun. Ini baik untuk keamanan kta bersama. Saya dan semua teman mengapresiasi masyarakat yang menjaga Jakarta kodusif. Kita semua ingin Indonesia aman dan damai," kata Fuad.

Meskipun pelantikan presiden aman, mereka belum tahu pasti kapan akan bertolak pulang kampung dan melepas rindu dengan keluarga. Mereka akan bertolak setelah pencabutan penugasan dari PMJ.

"Kita rindu keluarga tapi ini tugas. Kita akan tetap ada di Jakarta sampai PMJ mencabut tugas kita," tukas Fuad (WK)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X