Ketua Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean menyayangkan KPK saat ini belum berhasil mengungkap skandal kasus-kasus korupsi besar atau ‘the big fish’.
Menurutnya, lembaga antirasuah di bawah pimpinan Firli Bahuri hanya melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap yang melibatkan penyelenggara negara.
“Sayangnya kita belum berhasil mengungkap kasus-kasus yang besar, kasus-kasus yang kita beri nama dulu 'the big fish' itu jarang terjadi dilakukan oleh KPK,” kata Tumpak di kanal YouTube KPK sebagaimana dikutip, Senin (27/3/2023).
“Kita lebih banyak kasus-kasus yang sifatnya OTT yaitu dalam rangka penyuapan-penyuapan aparatur penyelenggara negara, kita lebih banyak fokusnya ke situ,” sambungnya.
Baca Juga: Dewas Sidangkan 5 Kasus Etik pada 2022, di Antaranya Perselingkuhan Pegawai KPK
Lebih lanjut Tumpak mengakui secara umum KPK masih dipercaya publik untuk memberantas korupsi. Namun, hasil kerja KPK juga semestinya mensejahterakan masyarakat.
“Karena kita mesti tau juga bahwa kegiatan KPK itu harusnya terasa mensejahterakan masyarakat banyak, ada yang dirasa oleh publik,” ujarnya.
Tumpak menyebut, KPK memang telah banyak mengungkap kasus korupsi. Tapi, menurutnya masyarakat belum merasakan manfaat atas kerja KPK tersebut.
“Sekarang ini sudah banyak yang ditangkap tapi tidak dirasa oleh publik, menurut saya ya ini,” ungkapnya.
Tumpak lantas membandingkan kinerja KPK dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). Ia menyebut Korps Adhyaksa saat ini lebih berhasil mengusut kasus-kasus besar.
"Apakah memang kita belum mampu mencari kasus-kasus yang gede-gede seperti yang dilakukan katakanlah di Kejaksaan Agung, banyak kasus-kasus besar yang diungkapkan. KPK harusnya bisa menurut saya seharusnya bisa seperti apa yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung itu," tuturnya.
Baca Juga: Istri Diduga Pamer Harta di Medsos, Direktur Penyelidikan KPK Dimintai Klarifikasi Dewas
Oleh karena itu, Tumpak mengharapkan Firli Bahuri Cs untuk lebih berani mengungkap kasus-kasus besar yang menarik perhatian publik. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari hasil kerja KPK.
“Bagaimana pun orang mengharap KPK itu lebih di depan. Karena kita ini, UU menyambut kita ini supervisor di dalam melakukan penyidikan, penuntutan perkara-perkara korupsi,” ucap Tumpak .
