Ibu Hamil 8 Bulan Berstatus PDP di Gorontolo Meninggal Usai 3 Jam Dirawat

- Rabu, 29 April 2020 | 14:53 WIB
Ilustrasi orang hamil. (pexels/freestocks.org)
Ilustrasi orang hamil. (pexels/freestocks.org)

Seorang wanita hamil berusia 25 tahun asal Kabupaten Gorontalo, dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan virus corona selama tiga jam pada Senin (27/4/2020).

Wanita berinisial SWR yang diketahui tengah hamil besar (8 bulan) ini adalah pasien dalam pengawasan (PDP) di Limboto, Kabupaten Gorontalo.

SWR awalnya dirujuk ke  Rumah Sakit MM Dunda Limboto, pada Senin (27/4/2020) pagi pukul 07.00 Wita. Wanita yang berasal dari Kelurahan Hunggaluwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo tersebut mengalami sesak napas dan sempat kejang-kejang, hingga dilarikan ke rumah sakit.

-
Ilustrasi wanita hamil. (pixabay/Boris Gonzalez)

Karena pasien sesak napas dan kejang-kejang, petugas medis langsung mengambil langkah untuk melakukan rapid test dan hasilnya positif.

"Melihat kondisi yang ada, maka dilakukan rapid test. Hasil rapid test positif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir.

Ia menuturkan, tiga jam setelah dilakukan penanganan, nyawa SWR tak bisa tertolong lagi. Ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.00 Wita.

"Karena meninggal dalam kondisi reaktif rapid test, maka proses pemulasaran jenazah dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19 yang tidak bisa dihadiri keluarga," sambungnya.

-
Ilustrasi petugas pemakaman memakamkan jenazah pasien corona. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Roni menjelaskan, awalnya pihak keluarga menolak bila jasad SWR dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan virus corona. Tapi, setelah diberi penjelasan, akhirnya pihak keluarga meyetujui bila jenazah SWR dimakamkan dengan standar dan protokol kesehatan virus corona.

"Untuk bayinya karena masih 8 bulan, dan belum bisa dilahirkan, maka ikut pula meninggal bersama ibunya. Proses pemakaman dilakukan pukul 16.00 Wita, terus dihadiri oleh unsur TNI-Polri," sambungnya.

Sementara itu, pihak keluarga mengaku sangat terpukul saat melihat jasad SWR dimakamkan dengan protokol kesehatan virus corona.  Namun, merekat tak bisa berbuat apa-apa dan mengikuti anjuran dari petugas medis.

"Awalnya kami menolak, namun karena sudah aturanya seperti itu mau apa lagi, kami hanya bisa menyaksikan dari jauh," ungkap keluarga SWR.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X