Dipanggil ke Istana, Fadjroel Menyoroti Pidato Kenegaraan Jokowi

- Senin, 21 Oktober 2019 | 18:11 WIB
Komisaris Utama Adhi Karya, Fadjroel Rachman, meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10). (Antara/Wahyu Putro)
Komisaris Utama Adhi Karya, Fadjroel Rachman, meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10). (Antara/Wahyu Putro)

Mantan aktivis, Fadjroel Rachman, datang ke Istana kepresidenan Jakarta, Senin (21/10). Dia datang dengan kemeja putih bersama Menteri Sekretaris Negara Kabinet Kerja, Pratikno, dan staf khusus Mensesneg, Nico Harjanto.

Fadjroel mengaku banyak membahas terkait pidato kenegaraan Jokowi pada periode kedua kepemimpinannya. Mereka saling berdiskusi ketika santap siang bersama di Istana. 

"Diskusi lebih banyak tadi tentang pidato yang disampaikan kemarin, mengenai apa saja poin penting dan apa bisa ditangkap langsung oleh masyarakat," kata Fadjroel setelah bersua Jokowi di Istana Negara. 

Fadjroel menganggap pidato yang disampaikan Jokowi sudah mewakili rakyat. 

"Presiden menampilkan diri "The Governing President", presiden yang bekerja dan menjadi leader dalam pemerintahannya," tutur Fadjroel. 

Dalam pidato kenegaraan, Jokowi menjelaskan lima program pemerintahannya bersama Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024. Salah satunya berambisi membawa Indonesia menjadi negeri berpenghasilan tinggi. 

Fadjroel pun menilai Indonesia bakal menjadi bangsa besar, jika lima program prioritas Jokowi-Ma'ruf terlaksana dengan baik.

"Jadi saya paham betul yang disampaikan jokowi, mulai dari SDM, infrasturuktur, birokratisasi, regulasi, dan transformasi ekonomi. Kalau dijalankan menjadi satu pekerjaan besar selama lima tahun, bakal membuat warisan besar untuk bangsa ini," ungkap Fadjroel. (MA)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X