Manusia itu sangat pemalu, mereka cenderung malu untuk memperlihatkan kesedihan mereka di depan orang lain. Biasanya sih ketika kesedihan melanda, mereka akan berusaha kuat untuk menahan tangis dan berucap ‘everything’s gonna be okay’. Padahal sangat wajar loh untuk menangis jika dihadapkan pada situasi yang sulit.
Terlebih untuk para laki-laki, rasanya air mata yang jatuh di pipi sangat tabu bagi kaum mereka. Kan seharusnya mau itu laki-laki ataupun wanita sangat wajar untuk mengekspresikan beragam perasaan yang dirasakan, salah satunya adalah menangis. Baik itu menangis karena bahagia atau karena kesedihan.
Mengapa orang menangis perlu dipertanyakan?
Walau sebenarnya hal yang paling ribet saat menangis di hadapan orang lain adalah menjelaskan apa yang menjadi alasan tangisan itu sendiri. Rasanya mengesalkan saat menangis tetapi orang lain sibuk bertanya ‘kenapa kamu menangis?’, tidak bisakah mereka hanya memeluk lalu memberikan puk-puk di kepala?
Tapi tenang saja jika kalian ingin menangis tetapi terlalu malas menjelaskan permasalahan yang kalian hadapi atau memiliki perasaan sedih tanpa sebab, kalian bisa loh menonton film sedih untuk menjadi tameng kalian.
Cara ini sangat manjur untuk menjawab pertanyaan kepo, jadi saat orang lain bertanya apa hal yang membuat kalian menangis, tinggal saja jawab ‘film ini sangat sedih, sehingga aku menangis sesegukan menontonnya’.
Baca juga: Benarkah Menangis Dapat Mempengaruhi Kesehatan Kulit Wajah? Simak Nih Penjelasan Ahli!
Film yang bisa bikin menangis.
Berikut deretan film sedih yang bisa kalian coba tonton untuk melepaskan perasaan sedih yang membelenggu, jangan lupa siapkan sekotak tisu ya!
1. Hope/So-won (2013)
Film yang diangkat dari kisah nyata ini sukses membuat deraian air mata pada 10 menit pertama film diputar. Film bercerita mengenai So-Won, gadis kecil mengalami kekerasan seksual oleh seorang residivis ketika ingin berangkat ke sekolah. Hal ini menyebabkan So-Won menderita luka fisik yang sangat parah dan mengalami trauma pasca kejadian traumatis tersebut.
Perjuangan sang ibu, Kim-Mi Hee dan ayahnya, Dong-Hoon Bahkan So-Won untuk kesembuhan So-Won sangat menyentuh hati. So-Won menjadi begitu takut melihat pria dewasa, bahkan dengan ayahnya sendiri. Rasanya sangat hancur melihat orang tua yang berjuang demi sang anak tersenyum kembali, hiks.
2. Miracle Cell in no. 7/ 7-Beon-Bang-Ui Seon-Mul (2013)
Film yang diangkat dari kisah nyata seorang pria disabilitas intelektual bernama Jeong Won-Seop berhasil menggelitik para penonton terkait kasih sayang seorang ayah. Kisah ini bermula dari seorang ayah dengan disabilitas intelektual, Yong-Goo yang sangat menyayangi putrinya, Ye-Seung.
Yong-Goo mengalami tuduhan palsu, dia diduga melakukan tindakan kekerasan seksual dan pembunuhan pada seorang anak perempuan. Tuduhan ini yang menyebabkan Yong-Goo harus mendekam di penjara dan berpisah dengan Ye-Seung.
Di penjara Yong-Goo menyelamatkan nyawa narapidana lain yang merupakan salah satu big boss narapidana, So Yang-Ho. Sebagai balas budi, So Yang-Ho menyelundupkan Ye Sung agar bisa bertemu dengan Yong-Goo. Ironi semakin terlihat jelas disaat Yong-Goo berinteraksi dengan Ye-Seung, begitu polos dan penuh kasih sayang. Hal ini yang membuat sadar penghuni lapas, sepertinya ada yang salah dengan penangkapan Yong-Goo.
Hal lain yang menyesakkan dada di saat ayah dari anak yang meninggal menggunakan kekuasaannya sebagai Kepala Badan Kepolisian Nasional Korea. Siap-siap nyedot ingus di pertengahan hingga akhir film deh! Btw pada tahun 2022 film ini juga dibuat kembali oleh cinemas Indonesia loh. Dan ya, sama-sama membuat hati terenyuh dengan akting para pemainnya.
3. Grave of the Fireflies/ Hotaru no Haka (1988).
Animasi asal Jepang ini menggambarkan keadaan Jepang saat perang dunia II sukses memperlihatkan dampak perang dunia pada anak-anak. Kisah bermula dari kakak beradik, yaitu Seita dan Setsuko. Mereka menjadi yatim piatu akibat perang dunia. Seita harus mengasuh Setsuko di saat keadaan menjadi begitu buruk. Kesulitan untuk mendapatkan makanan dan obat-obatan membuat Setsuko mengalami malnutrition.