Baru-baru ini BASE Entertainment bekerja sama dengan Studio Antelope merilis sebuah trailer film romantis Indonesia terbaru yang berjudul "Akhirat: A Love Story". Dalam trailer tersebut tampak akan diperankan oleh dua selebritas terbaik, Adipati Dolken dan Della Dartyan.
Film ini merupakan karya debut perdana sutradara Jason Iskandar. "Akhirat: A Love Story" menjadi karir awal Jason dalam menggarap film besar yang menggaet pemain profesional.
Trailer yang berdurasi dua menit tersebut menampilkan Timur (Adipati) dan Mentari (Della) yang memiliki perbedaan agama dan saling mencinta. Namun saat kecelakaan menimpa keduanya, mereka seakan berpindah dunia yang mana memberikan keduanya kesempatan untuk hidup bersama selamanya.
Baca Juga: Ada Adegan Intim Sesama Jenis di Film 'Eternals', Begini Kata CEO Marvel Studios
Di sini lah konflik mulai bermula, dimana keduanya harus memutuskan apakah kesempatan yang mereka dapat menjadi sebuah peluang atau bahkan ujian yang berat.
Jason Iskandar mengungkapkan jika ia mendapat inspirasi film ini dari lingkungan sekitarnya. Dimana banyak sekali pasangan yang memiliki perbedaan dan ingin tetap bersama.
"Ada berapa banyak pasangan yang harus berkorban hanya karena beda keyakinan. Kemudian saya berandai- andai: ‘bagaimana jika ada kesempatan untuk cinta mereka di sebuah dunia fantasi, keputusan apa yang akan kita buat?’ Sepanjang proses pengembangan cerita, saya menanyakan pertanyaan ini ke beberapa teman yang menjalani hubungan beda keyakinan, dan jawaban-jawaban mereka menjadi insight berharga untuk proses kreatif Akhirat: A Love Story,” ungkap Jason dalam rilisan pers baru-baru ini.
Seperti yang dituliskan dalam judul, pada plot ini Jason mengambil penggambaran dunia yang berbeda. Jason memberikan representasinya sendiri mengenai alam setelah kematian. Dengan pendekatan fantasi romantis Jason berharap mampu memberikan kesan berkaca pada penonton.
"Sebab cerita fantasi selalu mengajak kita berkaca. Saya rasa kekuatan cerita fantasi adalah membawa penonton ke dalam situasi yang tidak familiar, lalu mengajak mereka berpikir: apa yang akan mereka lakukan jika mereka ada di situasi yang sama. Apakah mereka akan membuat keputusan yang benar atau justru sebaliknya? Jadi walaupun gambaran yang ada di film ini merupakan fiksi dan fantasi, kita tetap bisa berkaca dengan apa yang terjadi di dunia nyata,” tukasnya.
