Alasan Mengapa Spiderman Diciptakan Memakai Kostum dan Topeng Serba Tertutup 

- Jumat, 19 November 2021 | 19:24 WIB
Spiderman. (IMDB).
Spiderman. (IMDB).

Karakter Spider-man bisa disebut sebagai salah karakter superhero pertama dalam komik yang diciptakan dengan memakai kostum dan topeng yang berbeda dengan superhero kebanyakan. 

Saat Superman masih memperlihatkan wajah, Batman dan Captain America masih memperlihatkan bagian mulut dan rahang, Spiderman justru dibuat benar-benar tertutup, baik kostum lateks merah biru dan topengnya. Hal itu kemudian diikuti dengan karakter Iron Man, Black Panther, dan superhero lainnya.

Pembuatan karakter Spider-man yang serba tertutup tersebut ternyata sangat beralasan, seperti yang diungkapkan co creator Spider-man, mendiang Stan Lee yang sudah meninggal dunia 2018 lalu. 

Dalam sebuah wawancara lama, Stan Le sempat mengungkapkan beberapa alasannya. Setidaknya ada dua alasan yang mendominasi terkait motif memakaikan  kostum serba tertutup tersebut.

Penjahat tak bisa melihat ekspresi ketakutan Peter Parker.

-
Spiderman di komik dan para penjahatnya. (Wikipedia).

Mengutip templeofgeek, Peter Parker adalah seorang anak berusia 15 tahun ketika dia mendapatkan kekuatannya. Keputusan untuk memerangi kejahatan datang setelah dia gagal menghentikan seorang perampok yang akhirnya membunuh pamannya. Namun sebagai anak 15 tahun, keberanian menumpas kejahatan tak muncul serta merta meski memiliki kekuatan.

Menurut mendian Stan Lee yang dikutip dari TVtropes, salah satu alasan Spider-Man memakai topeng adalah agar musuhnya tidak bisa melihat saat dia ketakutan. Hal ini ditunjukkan bahwa betapa manusiawi dan rentannya Spider-Man layaknya manusia biasa pada umumnya.

Spider-Man mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan siapa pun dan semua orang yang dia bisa dan dengan itu muncul banyak ketakutan. Ia menyembunyikan ketakutannya dengan topeng ditambah komentar jenaka saat bertarung agar musuhnya tak melihat bahwa ia sedang ketakutan. 

Selain itu, Spiderman tahu bahwa seseorang yang perlu dia selamatkan sedang mengalami hari terburuk dalam hidup mereka, jadi ia perlu menutupi ketakutannya.

Semua orang bisa membayangkan dirinya sebagai Spider-man tanpa alasan warna kulit

-
Adegan dalam Spiderman versi Miles Morales. (IMDB)

Popularitas besar Spider-man secara global telah meyakinkan bila alasan kostum dan topeng serba tertutup tersebut agar setiap anak dapat membayangkan diri mereka sebagai pahlawan. Hal itu juga diungkap mendiang Stan Lee dalam sebuah wawancara.

"Kau tahu salah satu hal terbaik dari kostumnya Spiderman? Kostumnya itu serba tertutup, sehingga semua anak-anak bisa membayangkan dirinya adalah Spider-Man, karena tidak adanya warna kulit yang terlihat. Dia bisa saja hitam di balik kostum itu, dia bisa saja merah, bisa jadi kuning, bisa jadi ras manapun," kata Stan Lee dalam sebuah wawancara televisi.

Kendati mengakui bila hal itu tidak benar-benar dirancang dengan sengaja, namun hal yang terbaik adalah membuat Spider-man bisa siapa saja di balik kostum tersebut.

Kembali pada tahun 2010, Lee mendukung kampanye aktor berkulit hitam Donald Glover untuk menjadi Spider-Man berikutnya dalam film, yang sayangnya tidak pernah terjadi, Namun penggambaran Glover menjadi inspirasi tokoh Miles Morales, yang digambar berdasarkan kemiripan Glover dan Presiden Obama. Morales digambarkan sebagai remaja Afro-Latin yang menjadi Spiderman setelah Peter Parker tewas.

-
Spiderman versi Peter Parker dan SPiderman versi Miles Morales. (IMDB).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X