Biasanya, lulusan universitas bergengsi akan mencari pekerjaan yang bergengsi pula. Namun, seorang wanita yang baru tamat dari sebuah kampus kelas atas di China, malah melamar sebagai pembantu atau ART.
CVnya diungkap oleh penyedia jasa pembantu Your Trust Home Service di Shanghai. Wanita berusia 29 tahun tersebut adalah lulusan Universitas Tsinghua, kampus yang menduduki peringkat 15 terbaik dunia, berdasarkan QS World University Rankings 2020.
Wanita yang disamarkan nama dan wajahnya ini mengklaim fasih berbahasa Mandarin dan Inggris. Dia juga jago memasak dan meminta digaji 35 ribu Yuan atau sekitar Rp78 juta.
Tak butuh waktu lama, wanita itu langsung diterima bekerja sebagai ART karena kemampuannya yang istimewa.
"Dia emang langka, tapi bukan satu-satunya. Kami juga punya ART dengan gelar master dari kampus luar negeri," ujar Manajer Your Trust Home Service.
Ya, sekarang para fresh graduate dari universitas beken justru mencari pekerjaan yang sederhana. Mulai dari guru les pribadi, menjadi pembantu, bahkan kerja di peternakan babi.
Hal ini pun memicu perdebatan netizen karena mereka dinilai menyia-nyiakan pendidikannya selama ini. Diduga, fenomena ini terjadi karena persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif di China.
Jumlah fresh graduate di China memang terus meningkat dan rata-rata berhasil mendapatkan pekerjaan. Namun, penghasilan yang didapat tergolong kecil. Di tahun 2019, rata-rata gaji mereka hanyalah sekitar Rp10 juta-Rp12 juta.