Salut! Guru SMK Bertani Sayur di Atap Rumah, Hasil Panennya untuk Sedekah!

- Sabtu, 16 Juli 2022 | 21:02 WIB
Guru SMK menginspirasi (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)
Guru SMK menginspirasi (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Di sela kesibukannya mengajar, Tarmin, seorang guru SMKN 2 Kabupaten Ponorogo ini mengisi waktu dengan bercocok tanam. Bukan di kebun atau halaman. Tarmin memanfaatkan dak di atas kos-kosannya sebagai lahannya.

Guru Teknik Komputer dan Jaringan itu menggunakan teknik tabulampot. Di dak kos-kosannya terlihat puluhan tanaman yang ditanam di media planter bag. Ia juga memanfaatkan galon air mineral bekas untuk menanam sayur mayur, buah maupun cabai. 

-
Tanaman Tarmin tumbuh subur di lahan terbatas (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Saat ditemui di kos miliknya, di Jalan Poncowolo, Kelurahan Brotonegaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dia sedang berada di atas daknya. Dengan telaten dia merawat tumbuhannya. 

Beberapa yang telah layu, diambil. Kemudian dibuang ke sebuah wadah.

"Ini nanti kalau sudah busuk kan jadi kompos. Jadi tidak ada sampah dari sini. Semua bermanfaat," ujar Tarmin mengawali perbincangan dengan Tim Z Creators, Pramita Kusumaningrum, Sabtu (16/7/2022). 

-
Tarmin merawat tanamannya saat senggang (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Untuk media tanam yang bagus untuk bertanam tabulampot adalah tanah yang dicampur sekam dan pupuk kandang atau kompos yang telah dipermentasi.

Untuk penyiraman, Tarmin menggunakan sistem drip (menetes). Ia tinggal memutar kran air, lalu airnya akan mengalir melalui instalasi pipa drip yang telah terpasang di masing-masing tanaman.

-
Tarmin menyiram tanamannya (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Tarmin lalu berkisah, awal mulanya dia melihat anak kosnya selalu kesulitan dalam hal makan. Mereka juga enggak ada waktu membeli bahan makanan untuk dimasak.

Dari situ, Tarmin yang hobi bercocok tanam memutuskan membuat sebuah kebun sayur mayur. Hanya saja kala itu bapak satu orang anak itu terkendala lahan. 

Hingga akhirnya, kata dia, menemukan metode yang pas. Dia memanfaatkan dak kos miliknya untuk bertanam. Sehingga puluhan anak kos yang juga siswanya bisa memasak dari hasil bercocok tanamnya. 

"Mereka mau masak kangkung ya tinggal ngambil. Mau masak sawi juga ada. Nyambel lombok (cabai) juga ada," jelas Tarmin.

Menurutnya, tidak terbesit sedikit pun untuk menjual. Jika kebetulan panen dan harus berganti tanaman, dia memilih memanen dan membagikan secara gratis ke tetangga kanan kiri. 

Tak jarang, ketika harga cabai melonjak, dia yang saat itu panen, memilih untuk memberikan ke salah satu pondok pesantren. 

-
Tarmin membagikan hasil panen untuk sedekah (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Menurutnya, justru dengan disedekahkan, tanamamnya semakin subur. Dia bahkan telah panen cabai hingga 10 kali dari satu pohon yang ada. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X