Ada tradisi unik di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo, Jawa Tengah setiap tahunnya, mereka membagikan bubur samin kepada masyarakat sekitarnya. Tradisi bagi-bagi bubur samin dilakukan oleh keturunan Suku Banjar selama bulan Ramadhan usai salat Ashar.
Pada Ramadhan kali ini total ada 1.300 bubur samin yang dibagikan. Tradisi pembagian bubur samin ini sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, namun tahun ini kembali dilakukan. Masyarakat pun menyambut dengan antusias pembagian bubur ini dengan membawa rantang ataupun tempat makan sendiri.
“Pembagian bubur dibagi menjadi dua. Pertama sekitar 300 porsi untuk buka bersama di masjid, sedangkan 1.000 porsi dibagikan ke masyarakat,” jelas Noor Cholish, Ketua Panitia Wisata Religi Ramadan Masjid Darussalam Jayengan.
Bubur samin yang menjadi menu khas buka puasa di Masjid Darussalam, Solo tersebut rasanya memang berbeda dengan bubur pada umumnya. Rasa gurih pada bubur berasal dari minyak samin dan potongan tulang sapi. Aromanya juga khas setelah ditambahkan rempah-rempah khas Banjar.
Untuk proses memasaknya menghabiskan 40 kg beras sebagai bahan pokoknya dan dimulai sekitar pukul 10.00-15.00 WIB. Tradisi membuat bubur samin khas Banjar sudah dimulai sejak Masjid Darusalam berdiri pada 1965.
Saat itu warga Banjar, Kalimantan yang merantau ke Solo dan dilakukan secara turun temurun, tetapi masih terbatas untuk kalangan jamaah masjid saja. Baru pada 1985, pengurus Masjid Darussalam mulai membagikan bubur samin kepada masyarakat umum.
“Bubur banjar samin, mulai ada sejak 1965 tetapi untuk intern Masjid Darussalam jamaah Banjar. Tetapi tahun 1985 mulai dibagikan kepada mayarakat umum," ungkap HM Rosyidi Muhdhor, Ketua Takmir Masjid Darussalam.
Masyarakat berharap untuk tahun-tahun ke depan di bulan Ramadhan, selalu diadakan pembagian bubur samin tersebut.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.