Bagi Meta Subekti, pemberian insentif dari Pemprov Jateng kepada dirinya sebagai pengajar agama Budha, adalah hal yang patut disyukuri. Sebab, program pemberian insentif kepada pengajar keagamaan, dulu tak pernah ada.
Program bantuan insentif kepada pengajar agama di Provinsi Jawa Tengah memang terus digulirkan. Selain guru mengaji, insentif juga diberikan bagi para pengajar sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan hal itu sebagai bentuk apresiasi kepada mereka.
"Enggak pernah menyangka, karena sebelumnya enggak pernah ada. Baru kali ini. Dari saya pribadi dan teman-teman, sangat berterima kasih kepada pak Ganjar karena diberikan insentif. Ke depan Gubernur selanjutnya harapannya bisa meneruskan. Terima kasih sudah diberikan," kata Meta di Sekolah Minggu Budha Asajji, di Vihara Asajji , Desa Sumogawe, Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (7/4/2023), seperti yang dikutip dari keterangan resminya.
Baca Juga: Dapat Insentif dari Pemprov Jateng, Pengejar Agama Katolik Ini Traktir Para Siswanya
Menurutnya, pemberian insentif kepada pengajar adalah bentuk apresiasi. Dia sebenarnya sudah menunggu adanya program itu. Hingga akhirnya apa yang diinginkan itu baru terwujud pada era Ganjar. Tentu saja hal itu menjadi penyemangat para pengajar.
Perempuan asal Dukuh Mujo, RT 03 RW 04, Desa Sumogawe ini menilai, program pemberian insentif itu sangat bagus. Karena sangat membantu guru sekolah minggu seperti dirinya. Dalam hal ini, insentif juga membantu kelancaran operasional kegiatan mengajar. Misalnya, untuk beli buku, beli pensil, alat tulis dan lainnya.
"Insentif dimanfaatkan kalau untuk saya selain untuk saya pribadi, untuk kegiatan sekolah minggu juga untuk beli jajan untuk anak-anak biar anak-anak semangat lagi," ujarnya.
Adapun untuk penggunaan keperluan pribadi, kata dia, seperti halnya untuk transportasi saat melakukan kegiatan di sekolah minggu. Termasuk juga bila ada kegiatan gabungan guru, hingga kegiatan arisan antar.
Dia berharap, setiap tahunnya insentif bisa terus berlanjut serta nilainya bisa naik. Mengingat kebutuhan hidup yang setiap tahunnya selalu naik. Dia merasa senang sekali karena menjadi penerima bantuan. Sebab, itu menjadi penyemangat dirinya.
Baca Juga: Demi Dongkrak Pertumbuhan Investasi, Begini Langkah yang Diambil Ganjar Pranowo
Meta menuturkan, dia mengajar di sekolah minggu dengan muridnya dari kalangan anak-anak. Biasanya dalam sekolah minggu, anak-anak belajar sambil bermain setelah kegiatan kebaktian. Dengan jenis mainan yang dilakukan pun berupa permainan edukasi seperti halnya menggambar, dan mewarnai.
Pada tahun ini, Pemprov Jateng memberikan insentif kepada pengajar keagamaan Budha 169 orang. Pemprov memberikan bantuan tersebut sebagai bentuk apresiasi para pengajar di Jateng.
Artikel Menarik Lainnya: