Elisabeth Nur Hidayati, merasa senang karena mendapatkan bantuan insentif pengajar agama Katolik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Guru pendamping Gereja Paroki Roh Kudus Kebonarum ini memanfaatkan insentif untuk kebutuhan keluarga hingga sedikit berbagi dengan mentraktir siswanya.
Ditemui di rumahnya di RT01/RW08, Dukuh/Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Rabu (5/4/2023), Elisabeth mengatakan, adanya bantuan insentif pengajar bermanfaat bagi dirinya.
"Biasanya untuk tambahan kebutuhan rumah tangga. Saya juga tidak melupakan sebagai pelayanan anak-anak. Itu (insentif) anak-anak saya ajak makan atau apa biar senang," kata Elisabeth mengutip dari keterangan resminya.
Baca Juga: Peringati Kamis Putih, Ratusan Umat Katolik Padati Gereja St. Albertus De Trapani Malang
Dia menilai, insentif pengajar sangat membantu. Apalagi pencairannya juga tidak setiap bulan, sehingga saat uang masuk, jumlahnya lumayan terasa.
"Terus penerimaannya kan enggak setiap bulan. Istilahnya nglumpuk seperti itu. Jadi sangat senang sekali. Sungguh sangat membantu," tuturnya.
Mendedikasikan hidupnya di pelayanan gereja.
Selama ini, Elisabeth mendedikasikan hidupnya menjadi tenaga pelayanan di gereja. Dia lakukan semuanya secara ikhlas dan penuh syukur. Sehingga saat ada bantuan insentif dari Pemprov Jateng, rasa syukurnya pun kian bertambah.
Dengan adanya bantuan itu, juga menambah semangatnya untuk mendidik anak-anak di gereja.
"Ditambah adanya ini, tambah bagus, tambah senang, tambah semangat," ujarnya.
Sepengetahuannya, bantuan insentif untuk pengajar agama baru bergulir sejak era kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Oleh karena itu, dia berharap, program akan terus berjalan pada era gubernur selanjutnya. Termasuk juga harapannya, nilai insentif pengajar ditingkatkan.
"Dimulai sejak adanya pemerintah Bapak Ganjar ya. Mungkin untuk ke depannya program penerimaan insentif ini bisa dilanjutkan lagi untuk pemimpin yang ke depannya mungkin bisa dipertahankan, atau mungkin bisa ditingkatkan lagi," imbuhnya.
Selama ini, dia di bagian pendampingan lingkungan untuk mengajar sekolah minggu di gereja. Kebetulan di lingkungannya bernama Pesta Iman Anak dan Remaja (PIA/PIR) Kristabel Nglinggi.
Baca Juga: Viral, Lagu "Shalawat Badar" Dibawakan Muda-Mudi Katolik di Papua
Di wilayah Nglinggi tempat dia mengajar, terdiri dari lima lingkungan. Kegiatan berjalan setiap seminggu sekali, menyesuaikan dengan hari anak-anak sekolah.