INDOZONE.ID - Forklift atau truk garpu adalah truk industri yang kerap digunakan untuk mengangkat atau memindahkan material yang berat. Dengan adanya alat ini, proses pemindahan barang akan semakin mudah dan cepat.
Namun, Forklift juga bisa menjadi bencana ketika sang pengendara sedang mengalami hari yang buruk. Bahkan, alat tersebut bisa sampai merenggut kebahagiaan orang lain, salah satu orang yang merasakan hal itu adalah Loren Schauers.
Baca Juga: Kisah Tragis Remaja yang Tewas Usai Nokia 5223 'Jadul' Miliknya Tiba-tiba Meledak
Loren Schauers, Pria yang Setengah Badannya Harus Diamputasi Usai Tertimpa Forklift
Pada bulan September tahun 2019, Loren Schauers, yang kini berusia 21 tahun, sedang mengendarai forklift dan melintasi jembatan di Amerika Serikat. Ketika sedang berbelok, ia dan forkliftnya jatuh dari ketinggian 15 meter.
Ia pun jatuh dan tertimpa forklift yang beratnya bisa mencapai 400 kg. Forklift tersebut menjepit sebagian badannya, yang membuat Schauers tidak bisa melakukan apa-apa selain meringis kesakitan.
Sebagian Tubuh Loren Schauers Harus Diamputasi
Schauers lalu dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Saat dilakukan pemeriksaan, dokter memutuskan untuk melakukan operasi hemikorporektomi, dimana segala bagian tubuh dari bawah pinggang diamputasi, untuk menyelamatkan pasiennya.
Disisi lain, Schauers memohon kepada dokter untuk menyelamatkan hidupnya dengan cara apapun, bahkan jika hanya kepala saja yang bisa diselamatkan, ia rela.
3 tahun sejak kelakaan tragis itu, Schauers hidup tanpa kaki dan lengan kanannya. Ia dirawat oleh istrinya yang bernama Sabia Reiche.
Reiche sendiri sudah ikhlas saat dokter memberitahu keluarga bahwa Schauers akan menjalani operasi besar yang akan membuatnya kehilangan sebagian besar anggota badannya.
"Kami semua sangat terkejut dan tidak ada dari kami yang tahu bagaimana harus bereaksi dan tidak ada dari kami yang tahu bagaimana Loren akan bereaksi karena dia adalah pria berusia 18 tahun yang menjalani hidup sepenuhnya," kata Reiche, dilansir dari LADBible.
"Jadi ada ketakutan di kepala kami bahwa dia tidak menginginkan operasi ini atau lebih baik mati daripada kehilangan separuh tubuhnya. Tapi saudara perempuannya benar-benar berjuang keras untuk membiarkan dia membuat keputusan itu," sambungnya.
Baca Juga: Kisah Remaja yang Telan HP Usai Berantem dengan Kakaknya: Endingnya Dioperasi
Keluarga Schauers akhirnya setuju untuk dilakukan operasi besar pada Schauers yang saat itu masih sangat muda, dan ketika Schauers sadar, ia bersyukur sudah dioperasi, karena Schauers bertekad untuk tetap hidup dari cobaan yang mengerikan itu.
"Saya tahu dia tidak akan pergi kemanapun karena dia menatap mata mereka dan mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak peduli jika dia hanya kepala di atas piring, mereka akan melakukan operasi dan mereka akan terus melakukannya. hidup-hidup," jelas Reiche.
"Itu benar-benar membawa banyak harapan bagi kami, bahwa dia adalah seorang petarung, tapi kami sudah mengetahuinya karena dia masih hidup." pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
