Memilukan kisah hidup Deni. Bocah yang tadinya masih duduk di bangku SD ini terpaksa putus sekolah demi mencari nafkah untuk menghidupi empat orang adiknya.
Ya, Deni menjadi tulang punggung di keluarganya setelah ayahnya meninggal dunia tiga bulan yang lalu. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara.
Sejatinya Deni masih ingin bersekolah. Namun apa daya, nasib tak dapat dihindarkan.
"Kalau bukan saya, siapa lagi yang ngurus adik-adik saya," katanya.
Sehari-hari, Deni mengais remah-remah rupiah dengan menjadi kernet truk. Per harinya ia hanya dibayar Rp30-35 ribu.
Kini ia bingung buat membeli seragam untuk salah satu adiknya yang duduk di bangku kelas 2 SD, yang harganya Rp175 ribu.
Ibu Deni bukannya tak mencari nafkah. Ibunya juga bekerja sebagai pembantu di sebuah warung mi pangsit, namun gajinya tak seberapa.
Deni, ibu, dan adik-adiknya kini tinggal di sebuah indekos di Desa Plongko RT19/RW03, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Per bulan mereka harus membayar uang indekos Rp375 ribu.
Artikel Menarik Lainnya:
- Pria Paruh Baya di Palembang Tewas Dibacok Temannya Pakai Cangkul, Keluarga Histeris
- Ketua Ormas Palak Pedagang Bermodus Uang Keamanan di Medan, Langsung Diciduk Polisi
- Eks Walikota Cilegon Iman Ariyadi Bebas Murni dari Lapas Serang, Warga Teriakkan Takbir