Saat pernikahanmu berada diujung tanduk dan sudah tak bisa lagi diselamatkan, maka perceraian akan menjadi jalan terbaik untuk menyelamatkan hatimu dan juga pasangan. Namun terkadang, anaklah yang akan menjadi korbannya. Memang semua ini tak mudah untuk dijalani. Akan tetapi jika kalian tetap memaksa untuk bersama, hal tersebut hanya akan membuat keadaan semakin memburuk.
Lalu bagaimana caranya menjelaskan perihal perceraian kalian pada anak, jika ternyata ia masih berusia remaja agar dirinya mau mengerti tentang kondisi ini?
Pertama, ajaklah ia untuk berbicara saat keadaan emosinya sedang stabil. Kemudian pilihlah kalimat yang mudah ia pahami, lalu ungkapkan secara perlahan padanya tentang apa alasan utama kalian hingga akhirnya memutuskan untuk berpisah. Komunikasi yang baik akan menjadi kunci yang utama saat proses pembicaraan ini berlangsung.
Izinkan anakmu untuk bertanya jika ada hal-hal yang ingin ia tanyakan dan jawablah dengan bijaksana. Berjanjilah padanya, meskipun kamu dan pasanganmu telah berpisah, kalian akan tetap menjadi orang tua yang selalu ada untuknya.
Ini dikarenakan masa remaja adalah masa transisi bagi anakmu untuk tumbuh menjadi dewasa. Jadi komunikasikanlah segala sesuatunya dengan baik agar kamu dan pasangan dapat terus menjaga dan mengawasi perkembangan anakmu secara bersama-sama meski kalian telah berpisah. Sebab anak tetap membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya sampai kapanpun juga.
