Perjuangan Bayu Lepas dari Jeratan Kanker Limfoma, Ketahuan Sudah Stadium 3B

- Kamis, 23 Februari 2023 | 15:35 WIB
Bayu Dwityo Praharso , pejuang kanker limfoma hodgkin. (Screenshot/zoom/Yayasan Kanker Indonesia)
Bayu Dwityo Praharso , pejuang kanker limfoma hodgkin. (Screenshot/zoom/Yayasan Kanker Indonesia)

Kanker limfoma hodgkin adalah masalah kesehatan yang menyerang kelenjar getah bening di leher dan kepala. Menurut data Globocan tahun 2020, sebanyak 1.188 orang Indonesia mengalaminya.

Salah satu diantara pasien tersebut adalah Bayu Dwityo Praharso (27). Ia didiagnosis kanker limfoma pada 2015 lalu ketika dirinya masih duduk dibangku perkuliahan.

Saat itu, Bayu mengaku menyepelekan gejala yang dirasakan. Padahal dia sudah mengalami gejala benjolan dan nyeri di seluruh tubuh, demam tinggi, batuk, hingga badan lemas.

Baca juga: Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin yang Memiliki Harapan Sembuh Tinggi, Tapi Hati-hati Juga

“Dulu ngerasain gejalanya sekitar tahun 2015. Saya dulu masih kuliah, gejalanya demam, kadang nyeri yang muncul ilang muncul ilang. Saat itu saya awam untuk urusan kesehatan, saya mikirnya cuma masuk angin,” ungkap Bayu dalam media briefing, Kamis (23/2/2023).

Awal Mula

-
Ilustrasi kanker. (Freepik)

Pertama kali melakukan pengecekkan ke dokter, Bayu didiagnosa terjangkit radang otot. Ia pun segera mengonsumsi berbagai pengobatan tetapi tak kunjung sembuh. Justru gejala yang dirasakan bayu semakin parah.

“Sampai akhirnya sudah lumayan parah gejalanya, Mulai nyeri enggak karuan di seluruh bagian badan, sudah mengganggu, mulai muncul benjolan, aktivitas bahkan kuliah saya terbengkalai karena enggak mampu gerak,” cerita Bayu.

Putus asa dengan kondisinya, Bayu akhirnya berkonsultasi dengan dokter lainnya. Kali ini, diagnosis yang diterimanya terjangkit tuberkulosis atau TBC.

Setelah rutin melakukan pengobatan, TBC yang dideritanya sembuh. Namun gejala-gejala nyeri lainnya tidak juga hilang, bahkan Bayu sampai tidak bisa berdiri dan bergerak.

Terdiagnosis Kanker Limfoma Hodgkin

-
Ilustrasi kanker. (Freepik)

“Sampai akhirnya saya mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkan fraktur pada bagian lumba 2. Saya kemudian menjalani operasi, kemudian usai operasi di bagian lumba 2 ini ditemukan jaringan lain,” ujar Bayu.

Seperti tersambar petir. Ternyata jaringan lain yang ditemukan pihak dokter ialah jaringan tumor.

Baca juga: Pengobatan Baru untuk Pasien Kanker Limfoma Hodgkin

“Dari situ diangkat jaringan (tumor) dan langsung direncanakan proses kemoterapi. Saya baru ketahuan itu sudah stadium 3B, berarti saya udah telat banget,” ceritanya.

Sejak saat itu, Bayur dirawat dan mendapat pengobatan. Bayu harus menjalankan kemoterapi sebanyak 15 siklus dan dilanjutkan dengan radiasi sebanyak 16 kali.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X