Crewdible Bantu UMKM Ubah Resesi Menjadi Opportunity Bersama

- Rabu, 15 Februari 2023 | 18:40 WIB
Media Gathering Crewdible Bantu UMKM Ubah Resesi Jadi Opportunity di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023) (INDOZONE/Marghareta Anandya)
Media Gathering Crewdible Bantu UMKM Ubah Resesi Jadi Opportunity di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023) (INDOZONE/Marghareta Anandya)

Para pelaku UMKM tengah dihadapkan pada kondisi perekonomian yang sulit diprediksi, serta bayang-bayang resesi dunia.

Sebagai venture-backed company di Indonesia yang bergerak di bidang online fulfillment service dan telah menerima pendanaan Serie A dari BUKALAPAK, Crewdible mengukuhkan komitmennya dalam menyediakan jasa bisnis online terpadu bagi para pemilik business online dan UMKM (Local Heroes) untuk dapat tumbuh dan berkembang bersama, melalui kampanye #bikinLOKALmakinVOKAL.

Sukses dengan micro warehouse model pada tahun 2016, setahun setelahnya atau tepatnya tahun 2017, Crewdible diresmikan sebagai perusahaan startup Indonesia yang bergerak di bidang online fulfillment service dengan mengedepankan sistem crowdsourcing.

Perusahaan yang telah mendapatkan pendanaan dari Angel Investor di tahun 2019 ini memberdayakan gudang/ruko kosong untuk dijadikan sebagai mitra gudang.

-
Dhana Galindra, Founder dan CEO Crewdible. (INDOZONE/Marghareta Anandya)

“Kami memiliki visi untuk menciptakan ekosistem terintegrasi yang memudahkan semua orang untuk memulai, mengembangkan, dan memiliki bisnis yang berkelanjutan. Karenanya misi kami adalah memberdayakan dan berkembang bersama mitra-mitra dengan memberikan layanan fulfillment terbaik, sehingga mitra UMKM bisa berkonsentrasi untuk pengembangan produk dan merek,” kata Dhana Galindra selaku Founder dan CEO Crewdible.

Baca juga: Pemkab Garut Ajak UMKM Cegah Ancaman Resesi 2023: Saatnya Beli Produk Lokal

BUKALAPAK dan Crewdible memiliki misi yang sama dimana kami ingin agar UMKM mendapatkan dukungan berupa layanan teknologi terbaik untuk mendorong pengembangan bisnis UMKM dengan efisien dan berkelanjutan,” ujar Victor Putra Lesmana selaku Direktur Bukalapak.

-
Victor Putra Lesmana, Direktur Bukalapak. (INDOZONE/Marghareta Anandya)

Memiliki kontribusi penting bagi pembangunan Indonesia, sudah semestinya para pelaku UMKM membutuhkan dukungan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan usahanya yang kerap dihadapi, seperti keterbatasan alat dan infrastruktur, kurangnya sumber daya dan pengalaman dalam mengelola fulfillment yang menyebabkan human error dan yang lainnya hingga lokasi usaha tidak strategis karena kebanyakan pebisnis online tinggal di area suburban yang dapat meningkatkan potensi biaya lebih tinggi bahkan sulit untuk melakukan instant/same day delivery.

“Salah satu tantangan yang saya hadapi dalam menjalankan bisnis online adalah kesulitan dalam hal operasional. Untuk proses fulfillment saja biasanya saya bisa menghabiskan waktu hingga 6 jam/hari. Saya perlu mengelola agar waktu yang saya luangkan untuk operasional lebih efisien agar memiliki waktu lebih untuk memfokuskan diri dalam menyusun strategi untuk pengembangan usaha,” tutur Arsilia Arsyadjuliandi selaku Pendiri Organic Center (Local Hero).

Untuk meringankan dampak pandemi bagi pelaku usaha, pemerintah Indonesia sejak tahun lalu juga sudah menggulirkan berbagai program, salah satunya BLT usaha mikro kecil yang ditujukan bagi UMKM dan diharapkan bisa mempercepat transformasi digital, sehingga UMKM dapat bertahan dan tetap tumbuh selama pandemi.

Baca Juga: Di Tengah Kekhawatiran Resesi, Bisnis UMKM Tetap Melaju dan Tangguh

Melalui digitalisasi, UMKM juga dapat berkomunikasi dengan pemangku kepentingan (stakeholder), bekerja secara kolaboratif dari jarak jauh, serta mengoptimalkan dan merampingkan alur kerja mereka.  

“Peran KADIN adalah untuk menjembatani perusahan yang menjadi member KADIN dengan berbagai program yang sedang dicanangkan oleh pemerintah, sehigga sinergi dapat lebih kuat yang bertujuan untuk memajukan UMKM. Saat ini KADIN juga sedang mengembangkan Wiki Eksport B20, sehingga diharapkan menjadi sarana bagi UMKM dalam memasarkan produknya ke pasar global,” kata Nita Kartikasari Ketua Wiki Export B20 / ASEAN KADIN (Kantor Dagang Indonesia).

Pelanggan saat ini mengharapkan produk dan layanan berkualitas tinggi, dengan tingkat kenyamanan dan detail yang sama yang biasanya ditawarkan oleh pengecer dan bisnis besar. Jadi, untuk memenuhi permintaan pelanggan, UMKM perlu memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan produk yang sangat personal, dan menawarkan perangkat manajemen rantai pasokan yang menyediakan produk yang tepat di tempat yang tepat, serta ilmu penetapan harga yang dinamis agar tetap relevan dalam ekonomi yang sangat dinamis saat ini.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X