Kirab budaya Grebeg Rotan kembali digelar Pemerintah Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (14/6/2023).
Grebeg Rotan tahun ini diikuti ribuan peserta. Dari anak PAUD sampai perajin rotan.
Di sepanjang jalan menuju panggung utama yaitu di pelataran Kantor Desa Trangsan, dipenuhi ratusan warga. Mereka ingin melihat dari dekat, berbagai atraksi kesenian yang ditampilkan peserta.
Grebeg Rotan yang ke enam tahun ini, selain bertujuan untuk menggeliatkan perekonomian, sekaligus memberi hiburan untuk warga sekitar.
Peserta kirab didahului oleh sekelompok Punokawan, yang membuka jalan. Di depannya, kelompok drumband dari siswa SMP.
Baca Juga: Jembatan Kewek: Selain Nama Uniknya, Lekat Dengan Misteri Dua Sosok Penjaga
Di belakang 'punokawan' ada andong berkuda yang membawa keluarga Ki Demang.
Ki Demang bagi warga Trangsan, adalah sesepuh yang pertama kali memperkenalkan kerajinan rotan, yang masih eksis sampai sekarang.
Setelah keluarga Ki Demang duduk di panggung kehormatan bersama tamu undangan lainnya, berbagai atraksi kesenian satu persatu muncul.
Ada aksi anak-anak SD yang unjuk kebolehan baris berbaris, ada ratusan siswa yang main holahop dari rotan, anak-anak PAUD yang bermain drumband, sampai aksi dari warga yang mewakili setiap Rukun Tetangga (RT).
Menurut Ketua Panitia, Slamet, grebeg tahun ini berthema pewayangan, sehingga peserta berkreatifitas semaksimal mungkin menampilkan tokoh pewayangan dalam ukuran raksasa. Tingginya antara 2 meter sampai 4 meter.
Nampak ada tokoh wayang Arjuna, Buto Cakil, Gareng, Petruk, Bagong, Semar, dan lain-lain.
"Para peserta berkreatifitas menampilkan yang terbaik. Bahan untuk membuat wayang perpaduan rotan dan kayu," kata Slamet.
Acara puncak yang ditunggu-tunggu warga adalah rebutan gunungan grebeg rotan. Begitu lima gunungan produk rotan dan sayur masuk di depan panggung utama, ratusan warga berkumpul lebih dekat.