Pengemudi ojek online (Ojol) bernama Rian Septian (35) warga Perumahan Puri Bunga Nirwana 2 Cluster Jimbaran A3, Kecamatan Sumbersari, Jember, rela menggadaikan motornya untuk ngojek, demi biaya berobat anaknya Carissa Putri Dwinurianty (3) yang mengidap penyakit radang ginjal.
Putri keduanya yang akrab disapa Carissa itu didiagnosa oleh dokter mengidap penyakit radang ginjal sejak Februari 2023 lalu. Untuk proses berobat, hingga Juni 2023 ini masih terus dilakukan.
Dari kisah driver ojol di Jember ini, beruntung sudah mulai ada relawan ataupun donatur yang memberikan bantuan.
Baca juga: Cerita Haru Teknisi Ponsel Setelah Servis HP Seorang Bapak
Bahkan kata Rian, motornya yang sempat digadaikan untuk berobat anaknya itu. Beberapa hari lalu sudah ada yang menebus.
"Alhamdulillah untuk motor sudah ada yang bantu nebus. Sekarang saya sudah bisa ngojek lagi dengan lancar. Karena saya dibantu relawan dan donatur, yang berkenan memberikan donasi," kata Rian saat ditemui Z Creator Arka Hatta di rumahnya, Jumat (16/6/2023) sore.
Namun diungkapkan Rian, meskipun kini sudah bisa mengojek dengan baik. Untuk pengobatan balitanya yang menderita radang ginjal masih terus dilakukan.
"Sejak anak saya didiagnosa Radang Ginjal, badannya terlihat gemuk dan bengkak di sekujur tubuhnya. Alhamdulillah dari pengobatan yang dilakukan, juga dibantu relawan. Sudah berangsur normal. Tapi ya itu masih proses pengobatan," katanya.
"Soal biaya pengobatan total mencapai Rp 6-7 juta, belum biaya transportasi Jember-Surabaya kurang lebih Rp 3 juta. Untuk biaya hidup, dan biaya perawatan lainnya. Untuk mendapatkan biaya, apapun saya lakukan. Karena saya hanya mendapatkan penghasilan dari ngojek itu. Ada BPJS tapi kan gak mengkover semua. Seperti obat, dan periksa lab ada yang dibiayai sendiri," sambungnya menjelaskan.
Masih kekurangan, namun tak mau minta-minta
Baca Juga: Viral Driver Ojol Dipukul Pengendara Lain Sampai Patah Gigi, Padahal Usianya Sudah Renta
Untuk pengobatan, lanjut Rian, selama kurun waktu 6 bulan berjalan. Hanya dilakukan lewat minum obat.
"Tapi selalu dikontrol dokter selama 30 hari penuh. Obat harus habis dan Alhamdulillah hasilnya tampak. Protein yang tidak terserap awalnya +4, tadi saya dari lab diperiksa lagi turun +2," ucapnya.
Namun demikian, katanya, kontrol kesehatan masih terus dilakukan.