Kampung Bali di Langkat, Sumatera Utara memang dapat menjadi bukti keberagaman Indonesia. Kampung Bali ini merupakan sebuah kampung yang dihuni oleh masyarakat Bali yang telah menetap di daerah tersebut selama beberapa generasi.
Warga Bali masih mendiami di Desa Paya Tusam, Kecamatan Wampu, hingga kini sudah di generasi ketiga saat mereka pertama mendiami wilayah tersebut sejak Gunung Agung di Bali meletus tahun 1963.
Meskipun berasal dari daerah yang jauh dari Sumatera Utara, masyarakat Bali yang menetap di Kampung Bali telah berhasil mengintegrasikan budaya dan tradisi mereka dengan masyarakat setempat.
Di Kampung Bali ini, masyarakat Bali masih mempertahankan tradisi dan kebiasaan mereka, seperti upacara adat, tarian, dan seni ukir kayu. Namun, mereka juga telah beradaptasi dengan masyarakat setempat dan memperkaya keberagaman budaya di daerah tersebut.
Baca Juga: Serunya Camping dengan Pemandangan Sunrise dan Sunset di Bukit Asah Bali
Contohnya, masyarakat Bali di Kampung Bali telah belajar bahasa daerah setempat, yaitu bahasa Batak, sehingga dapat berkomunikasi dengan masyarakat setempat dengan lebih mudah.
Kampung Bali di Langkat didirikan pada saat terjadi letusan Gunung Agung sehingga banyak warga Bali yang merantau dan mengungsi ke berbagai daerah termasuk di Sumatera Utara.
Saat itu mereka yang mengungsi kemudian dikaryakan untuk menjadi pekerja di Perkebunan karet dan tembakau Tanjung Garbus, Perkebunan Nusantara di Deliserdang.
Namun setelah tahun 1973 saat kontrak mereka selesai, para pekerja tersebut kemudian mendirikan kampung Desa Paya Tusam, Langkat. Awalnya, masyarakat Bali yang datang ke Langkat ini masih merantau dan tidak menetap secara permanen.
Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa di antara mereka memutuskan untuk menetap di Langkat dan membangun sebuah kampung di daerah tersebut. Mereka membuka lahan untuk pertanian dan membangun rumah-rumah dengan gaya arsitektur tradisional Bali.
Saat ini, Kampung Bali di Langkat telah menjadi sebuah kampung yang padat dengan sekitar 36 kepala keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh.
Meskipun telah lama menetap di daerah tersebut, masyarakat Bali di Kampung Bali masih mempertahankan tradisi dan budaya mereka, seperti upacara adat, tarian, dan seni ukir kayu.
Baca Juga: Nasi Bakar Tuna Sambal Matah: Olahan Ikan Kalengan dengan Cita Rasa Khas Bali
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia juga telah mengembangkan Kampung Bali di Langkat sebagai salah satu destinasi wisata budaya di Sumatera Utara.