Luar Biasa! Kisah Alfath, Sopir Ojek Online Berhasil Kuliah S3 di Amerika

- Senin, 30 Mei 2022 | 09:48 WIB
Alfath, sopir ojek online berhasil kuliah S3 di Amerika. (Dok. Pribadi)
Alfath, sopir ojek online berhasil kuliah S3 di Amerika. (Dok. Pribadi)

Bisa mencicipi bangku perguruan tinggi di luar negeri tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Alfath Syaban. Terlebih jika melanjutkan studi ke Amerika Serikat. Pasalnya, pria asal Ternate, Maluku Utara ini berasal dari keluarga yang biasa saja.

Alfath menceritakan, saat masih duduk di bangku kuliah S1 tepatnya di semester empat, ia nekat menjadi driver ojek pangkalan demi mencukupi kebutuhan hidupnya yang tengah merantau dan menuntut ilmu di Universitas Samratulangi, Manado.

-
Alfath, sopir ojek online berhasil kuliah S3 di Amerika. (Dok. Pribadi)

Di saat tak ada jam kuliah, ia manfaatkan waktu luangnya untuk mengantar jemput penumpang. Jalanan kota Manado jadi 'makanannya' setiap hari. Terik matahari hingga dinginnya hujan ia terjang demi sesuap nasi guna menyambung hidup di tanah rantau.

Tak hanya bekerja ojek pangkalan, Alfath juga menyambi kerja di sebuah perusahaan catering di Kota Manado. Tugasnya saat itu serabutan, belanja bahan masakan hingga mengantar makanan ke pelanggan.

"Beli kambing di pasar, bawa ke tukang potong dan diantar lagi hasilnya ke tempat catering. Penghasilannya Rp100 ribu sampai Rp200 ribu, lumayan untuk biaya sehari-hari pas masih kuliah,” kata Alfath menceritakan kisahnya.

Perjuangannya tak sia-sia, ia akhirnya berhasil menuntaskan kuliah dan meraih gelar sarjana dari kampusnya. Tak berhenti sampai di situ, Alfath ingin mengubah nasibnya menjadi lebih baik pasca lulus kuliah, ia pun berusaha mencari kerja.

Tak kunjung mendapat pekerjaan yang diinginkan, ia kembali ngojek di pangkalan sembari menyiapkan diri mengikuti tes CPNS pada 2014, namun sayangnya ia gagal. Alfath pun nekat banting setir merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi S2 pada program studi Perencanaan Kota dan Daerah di Universitas Gadjah Madah (UGM).

Selama kuliah S2 di UGM, ia kembali bekerja sampingan demi bisa membayar biaya kuliah dan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Segala pekerjaan ia coba, mulai dari makelar kos-kosan mahasiswa hingga jual kaos sablonan. 

-
Alfath, sopir ojek online berhasil kuliah S3 di Amerika. (Dok. Pribadi)

Usahanya tak sia-sia, ia pun kembali menggenggam ijazah S2 dari UGM pada 2016. Sambil mencari pekerjaan tetap, ia nekat mendaftar sebagai driver ojek online yang saat itu baru saja melebarkan usaha di Yogyakarta.

Hari-hari menjadi driver ojek online pun ia tekuni, mulai antar jemput penumpang hingga antar makanan pesanan dari pelanggan. Tak terasa satu tahun ia berprofesi sebagai driver ojek online di Yogyakarta. 

Ia pun memutuskan kembali mencoba peruntungan mendaftar CPNS pada 2017. Hasilnya nihil, ia kembali tak lolos seleksi. Dua kali gagal tes CPNS, tak membuat Alfath menyerah. 

Ia mencoba peruntungan lain dengan melamar kerja sebagai pendamping desa. Untungnya, kali ini ia lolos dan ditempatkan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Meski sudah punya pekerjaan tetap, namun ia tetap nyambi sebagai driver ojol di Manado. Bolak balik Minahasa Utara-Manado ia lakoni demi menyambung hidup.

Lolos LPDP dan CPNS

-
Alfath (jaket biru) bersama teman-temannya. (Dok. Pribadi)

Meski sudah bekerja, namun Alfath masih ingin melanjutkan studi S3. Berbekal informasi dari sang ibu, ia mendaftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan formasi Beasiswa Indonesia Timur. 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X