Dibalik keindahan panorama alam Toraja dengan budaya dan tradisinya yang mampu menarik wisatawan domestik hingga mancanegara, tersimpan cerita pilu perjuangan warga lokal di pedalaman.
Hidup layak pun hanya mimpi yang tak kunjung terkabulkan. Akses jalan menuju kampung, tidak terpenuhi.
Seperti yang dialami warga di Lembang Bau, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja. Permukiman mereka berada di seberang sungai yang terhubung dengan jembatan gantung.
Kendaraan roda empat tidak bisa melewati jembatan, hanya kendaraan roda dua saja yang dapat melintas.
Mirisnya, saat ada warga yang sakit kritis dan tak mampu berjalan, mereka harus ditandu menyeberangi sungai. Bermodal sarung dan batang pohon, para warga akan bergotong royong membawanya.
Kejadian yang sudah sering terjadi ini, kembali terjadi Kamis (22/10/22) lalu. Lukas Langgeo yang akrab disapa Ambe' Tola, sakit di lokasi pelepasan ternaknya.
"Kami tandu ke jembatan, karena kendaraan cuma bisa sampai di jembatan," kata Kepala Lembang Bau, Karman Loda, via telepon kepada Tim Z Creators, Krisnawati Ranteallo, Jumat (21/10/22) sore.
Di seberang jembatan, kemudian sudah ada mobil yang akan mengantarnya ke puskesmas yang jaraknya cukup jauh sekitar 13 km dengan medan terjal.
Dari kejadian ini, Karman dan warga berharap ada perbaikan akses jalan menuju Lembang Bau, serta tersedianya fasilitas jembatan yang dapat dilalui kendaraan, khususnya mobil.
"Kita harap akses jalan dari Buakayu-Bau diperbaiki, kemudian jembatan di Meppajang semoga segera terealisasi karena di seberang sungai itu ada fasilitas umum, sekolah serta rumah ibadah," jelasnya.
Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah bahwa masih banyak warga yang luput dari jangkauan perhatian dan bantuan selayaknya.
Artikel menarik lainnya:
