Belakangan heboh soal pernyataan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziya yang menyebut bahwa ijazah tidaklah menjadi penjamin dalam mendapatkan pekerjaan.
Dalam pernyataannya, Ida Fauziya mengatakan bahwa ijazah bukan satu-satunya benda yang dibutuhkan untuk memperoleh pekerjaan. Namun, kemampuan atau skill menjadi acuan dalam mendapatkan pekerjaan.
Baca Juga: UGM Jelaskan Soal Keaslian Ijazah Presiden Jokowi: Saat Itu Memang Pakai Tulis Halus
"Kalau ini bisa kita lakukan mungkin sekarang dan ke depannya ijazah menjadi tidak begitu berarti kecuali untuk kepentingan yang lain ya. Menjadi tidak begitu berarti karena seseorang itu diukur karena kompetensinya," kata Ida dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI.
Ida Fauziya juga menjelaskan bahwa orang-orang yang memiliki pendidikan tamatan SMP atau SMP nantinya bisa mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan mendapat sertifikat kompetensi.
"Bisa saja mereka yang lulus SMA atau SMP ke bawah tapi mereka memiliki potensi maka ukurannya adalah sertifikat kompetensi. Boleh saja mereka memiliki pendidikan SMP atau SD tapi boleh saja ditingkatkan skillnya melalui up atau hard skilling," jelasnya.
"Akan ada rancangan dan aturan Presiden terkait tentang pendidikan dan pelatihan vokasi," tambahnya lagi.
Namun, saat dilihat oleh warganet banyak yang menyebut bahwa ijazah memang tidak menjadi jaminan namun warganet menyentil soal sogokan dan orang dalam.
Baca Juga: Sudah Dua, Kongres Advokat Indonesia Laporkan Lagi Dugaan Ijazah Palsu Razman Nasution
"Si ibu bener bngt yg jadi jaminan bisa dpt krjaan adalah DUIT SOGOKAN DAN ORANG DALEM ????????????" kata akun @dwinurwinarno.
"Kenapa harus bahas bahas ijasah sih, kan belum lama lagi rame masalah ijasah," kata akun @adithyaputraaa.
"Yg sekarang pada sekolah dan kuliah maksa. gak serius cuma buat dapet ijazah untuk kerja. akhirnya tidak kompeten. besok pada sibuk sertifikasi maksa. gak serius cuma buat dampet sertifikat untuk kerja. akhirnya ya tidak kompeten. ????????????" kata akun @_panjipramana.
