Peranan teknologi digital kian berkembang di Indonesia, hal ini membuat sebagian besar masyarakat memilih untuk melakukan transaksi via digital. Makanya nggak heran kini begitu banyak e-commerce yang bermunculan.
Kabar tak sedap yang baru saja menimpa Tokopedia membuat banyak masyarakat khawatir. Pasalnya 15 juta akun Tokopedia dikabarkan bocor dan telah dijual di darkweb, berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password.
Melihat kejadian yang miris ini penting bagi anda untuk selalu wasapada dalam melakukan transaksi belanja online. Berikut ini tip melindungi akun belanja online yang anda miliki yang dikutip dari laman Google Community.
1. Memeriksakan Keamanan Secara Berkala
Penting bagi pemilik akun belanja online untuk melakukan pemeriksaan terhadap keamanan akunnya. Tambahkan nomor ponsel dan alamat email serta mengaktifkan verifikasi dua langkah. Jangan lupa untk memasang Google Authenticator, menyiapkan nomor cadangan ponsel serta rangkaian kode cadangan.
2. Kata Sandi yang Rumit
Buatlah kata sandi yang rumit untuk melindungi akun belanja online. Agar menghindari berbagai macam kejahatan seperti peretasan ada baiknya kata sandi yang digunakan pada setiap akun berbeda. Hindari penggunaan data pribadi seperti tanggal lahir atau pun nomor handphone sabagai kata sandi. Ada baiknya untuk membuat kata sandi yang mengombinasikan huruf, angka dan simbol.
3. Jangan Asal Meng-klik tautan
Waspadai segala macam penipuan dalam bentuk apapun, termasuk klik tautan yang kerap muncul dilayar monitor. Hati-hati saat ingin memasukkan sejumlah data identitas diri meskipun tautan tersebut mengatasnamakan Google. Gunakan password alert untuk memastikan semuanya aman terkendali.
4. Lakukan Pembersihan Perangkat Gadget Secara Berkala
Membersihkan laman perangkat gadget secara berkala bisa menghindari virus yang dapat mendeteksi kata sandi yang anda masukkan. Gunakan alat pembersih Chrome untuk memperbaharui layanan browser maupun antivirus. Dan pastinya menghindari kemungkinan peretasan terjadi.
5. Melakukan Pemantauan Aktivitas Terakhir dalam Akun Belanja Online
Bagi anda pengguna aktif maupun non-aktif akun belanja online tetap harus memantau aktivitas sebelum atau sesudah di aplikasi. Anda bisa melihat apakah ada kecurigaan dalam akun e-commerce tersebut, bila iya, segeralah melakukan penghapusan untuk memutus akses anda terhadap aplikasi.